Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 20 April 2021 | 10:15 WIB
Peta pusat gempa yang terjadi di barat daya Nias, Sumatera Utara, Selasa (20/4/2021) pagi. [ANTARA]

SuaraSumut.id - Gempa magnitudo 6,1 terjadi di barat daya Nias Barat, Sumatera Utara, Selasa (20/4/2021) pukul 06.58 WIB.

BMKG menyebut gempa dirasakan hingga Kota Padang, Sumatera Barat, tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

BMKG semula menyatakan bahwa gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas tektonik pada Lempeng Samudera Hindia itu magnitudonya 6,4 dan kemudian memperbaruinya menjadi 6,1.

Pusat gempa di barat daya Nias berada di koordinat 0,17 Lintang Utara dan 96,48 Bujur Timur, tepatnya di laut sekitar 140 km arah barat daya Nias pada kedalaman 16 km.

Baca Juga: Mampukah Perjanjian Escazu Akhiri Pembunuhan Pegiat Lingkungan di AS?

Getaran gempa dirasakan di Nias Barat pada II sampai III skala Mercalli (MMI) serta Gunung Sitoli (Sumatera Utara) pada skala I sampai II MMI.

Getaran gempa juga dirasakan Aek Godang, Padang Sidimpuan, dan Pakpak Bharat di Sumatera Utara, Pariaman, Padang Pariaman, dan Padang di Sumatera Barat, serta Aceh Singkil di Aceh pada skala II MMI.

Getaran gempa bumi dirasakan di Nias Barat, Gunungsitoli, Pakpak Bharat, Aceh Singkil, Aek Godang, Padangsidimpuan, Pariaman, Padang Pariaman, hingga Padang.

Getaran gempa juga dirasakan Aek Godang, Padang Sidempuan, Pakpak Bharat, Pariaman, Padang Pariaman, Padang, serta Aceh Singkil pada skala II MMI.

Pada skala I MMI getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang, pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga: Gak Ada Kapok, Artis Rio Reifan Sudah 4 Kali Diciduk Polisi Gegara Narkoba

Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seperti ada truk berlalu.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun," kata Bambang. [ANTARA]

Load More