SuaraSumut.id - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah meninjau fasilitas di Dinas Kesehatan Sumut. Dalam video yang diupload di akun Instagram pribadi miliknya, pria yang akrab disapa Ijeck itu disebut marah melihat kondisi ditempat itu.
Awalnya Ijeck bersama rombongan tiba di kantor Dinkes Sumut. Ia mulai meninjau berbagai fasilitas di sana, mulai dari kondisi hingga fasilitas di kantor tersebut.
"Tempat swab kalian begitu aja tuh? Seperti itu, layak itu begitu," tanya Ijeck.
Kepada seorang petugas yang ada di lokasi, Ijeck mengkritik dan marah dengan kondisi tempat swab yang disediakan oleh pihak Dinkes Sumut.
Ijeck marah lantaran tempat swab yang dilihatnya sangat tidak layak. Tidak hanya berantakan, tempat tersebut juga dipenuhi tumpukan barang.
"Kekgini provinsi punya tempat swab. Sementara kalian teriak-teriak menerapkan ditempat orang lain, sementara ditempat sendiri aja kekgini berantakannya. Fotoin ini ambil dari semua sudut," ujar Ijeck.
Ijeck yang kesal mengingatkan kepada pegawai Dinkes Sumut serius menangani persoalan pandemi Covid-19.
"Ini karena kamu aja yang gak kenak Covid-19. Coba kamu yang kena Covid, biar tahu kau kekmana saudara mu meninggal kenak covid kekmana," ucapnya.
"Belum pernah mungkin orang yang kau sayangi meninggal karena covid. Kalau udah pernah, baru kau rasakan gimana menyesalnya. Masyarakat kalian biarkan kekgini," katanya.
Baca Juga: Godzilla Mod Vs King Kong Mod Among Us, Mana yang Terbaik?
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan membenarkan sidak yang dilakukan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.
Terkait kondisi tempat swab yang menyebabkan orang nomor dua di Pemprov Sumut itu, lantaran ketiadaan budget untuk membenahi lokasi tersebut.
"Di situ memang gak ada pelayanan lagi, langsung (semua) ke laboratorium kesehatan daerah (Kesda). Karena memang tidak ada budget kita untuk membuat layak, dan memang darurat sifatnya," kata Alwi Mujahit, saat dikonfirmasi, Selasa (20/4/2021).
Alwi mengatakan, pihaknya menyadari jika lokasi yang disidak tidak layak karena bersifat darurat. Hal itu guna memudahkan masyarakat untuk mendapat pelayanan.
Namun, jika memang hal tersebut dinilai tidak layak dan harus pindah, maka akan dipindahkan.
"Kan tidak ada budget untuk itu, jadi ya darurat la sifatnya. Karena memang kita sedang darurat juga. Jadi kalau tidak layak ya gak apa apa, kita pindah aja ke (tempat) yang layak. Tapi memang nanti masyarakat sedikit lebih jauh ke sana. Tapi ya kita lihat aja dulu, nanti kita akan carikan jalan keluar lagi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
4 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Tetap Lembap dan Nyaman Dipakai
-
Trik Mengunci Lipstik agar Lebih Tahan Lama yang Jarang Diketahui
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat