Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 22 April 2021 | 18:45 WIB
Ustaz Tengku Zulkarnaen saat berada di Polrestabes Medan. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Kasus kericuhan kuda kepang di Jalan Merpati, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, sepertinya akan berujung perdamaian.

Hal ini disampaikan Ustaz Tengku Zulkarnain, ketika ditemui wartawan SuaraSumut.id di Polrestabes Medan, Kamis (22/4/2021) petang.

"Kedua belah pihak sudah setuju untuk berdamai, sehingga proses selanjutnya berjalan dengan baik, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan," ujarnya.

"Maka kami datang menghadap Kapolrestabes Medan, meminta agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Mudah-mudahan bulan puasa ini, kita semua mendapat kabar baik," sambungnya.

Baca Juga: Pegang Senpi, CEO EDCCash Yusuf Dijerat UU Darurat

Ia berharap, setelah adanya perdamaian dari kedua kubu, sejumlah orang yang diamankan agar segera dipulangkan oleh pihak kepolisian.

"Kalau sudah ada upaya perdamaian, kita berharap pihak kepolisian bisa menangguhkan, kedua belah pihak, bukan hanya pihak FUI tapi juga pihak jaran kepang," katanya.

Informasi diperoleh wartawan, sinyal perdamaian ini muncul setelah adanya tiga orang yang diamankan atas kasus penganiayaan terhadap anggota FUI.

"Harapan ke depan tidak terjadi lagi di Medan, di rumah saya itu di Tanjung Sari Pasar I setiap bulan ada main jaran kepang, sampai tengah malam, kami gak pernah merasa terganggu," ujarnya.

Sementara, Suherman (52), ayah salah seorang korban, Widya yang diludahi oknum Kepling berinisial S, saat kericuhan terjadi, mengaku turut diundang dalam proses perdamaian.

Baca Juga: Habis Lebaran Mau Cerai dari Sule, Nathalie Holscher Umumkan Hamil

"Anak saya sama, satu orang korban pemukulan (dari pihak jaran kepang) berada di Ruang Reskrim. Arahnya memang sepertinya mau berdamai," katanya di Polrestabes Medan.

Suherman sendiri saat ini masih menunggu di depan gedung Satreskrim Polrestabes Medan, mendampingi anaknya dalam proses perdamaian.

"Ya, saya tidak masalah kalau berdamai," tukasnya.

Diketahui, sebuah video menunjukkan anggota laskar Forum Umat Islam (FUI) Medan membubarkan acara kuda kepang yang berujung adu pukul viral di Medsos.

Keributan bermula saat terjadi perdebatan antara seorang perempuan dan salah seorang anggota FUI, lantaran kegiatan itu ingin dibubarkan. Dia menyebut pertunjukan itu sudah biasa digelar di sana.

Keributan yang diwarnai adu pukul ini terjadi di Jalan Merpati Kelurahan Sei Sikambing B Kecamatan Medan Sunggal, pada Jumat (2/4/2021) sore.

Mendengar teriakan itu, anggota FUI Medan yang berada di lokasi tidak senang. Dia kemudian maju dan meludahi perempuan tersebut.

Akibat aksi itu, warga yang berada di lokasi terpancing emosi dengan ulah anggota organisasi itu. Keributan pun tidak bisa dielakkan. Dengan spontan para anggota FUI dan warga pun, terlibat baku hantam.

Keributan tersebut berbuntut panjang. Pasalnya, setelah video menjadi tersebar luas ke khalayak, pihak kepolisian melakukan penyelidikan.

Alhasil, polisi mengamankan 10 orang tersangka dari pihak FUI, begitu juga dari pihak kuda kepang, ada 3 orang yang diamankan.

Kontributor : M. Aribowo

Load More