SuaraSumut.id - Kasus kericuhan kuda kepang di Jalan Merpati, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, sepertinya akan berujung perdamaian.
Hal ini disampaikan Ustaz Tengku Zulkarnain, ketika ditemui wartawan SuaraSumut.id di Polrestabes Medan, Kamis (22/4/2021) petang.
"Kedua belah pihak sudah setuju untuk berdamai, sehingga proses selanjutnya berjalan dengan baik, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan," ujarnya.
"Maka kami datang menghadap Kapolrestabes Medan, meminta agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Mudah-mudahan bulan puasa ini, kita semua mendapat kabar baik," sambungnya.
Ia berharap, setelah adanya perdamaian dari kedua kubu, sejumlah orang yang diamankan agar segera dipulangkan oleh pihak kepolisian.
"Kalau sudah ada upaya perdamaian, kita berharap pihak kepolisian bisa menangguhkan, kedua belah pihak, bukan hanya pihak FUI tapi juga pihak jaran kepang," katanya.
Informasi diperoleh wartawan, sinyal perdamaian ini muncul setelah adanya tiga orang yang diamankan atas kasus penganiayaan terhadap anggota FUI.
"Harapan ke depan tidak terjadi lagi di Medan, di rumah saya itu di Tanjung Sari Pasar I setiap bulan ada main jaran kepang, sampai tengah malam, kami gak pernah merasa terganggu," ujarnya.
Sementara, Suherman (52), ayah salah seorang korban, Widya yang diludahi oknum Kepling berinisial S, saat kericuhan terjadi, mengaku turut diundang dalam proses perdamaian.
Baca Juga: Pegang Senpi, CEO EDCCash Yusuf Dijerat UU Darurat
"Anak saya sama, satu orang korban pemukulan (dari pihak jaran kepang) berada di Ruang Reskrim. Arahnya memang sepertinya mau berdamai," katanya di Polrestabes Medan.
Suherman sendiri saat ini masih menunggu di depan gedung Satreskrim Polrestabes Medan, mendampingi anaknya dalam proses perdamaian.
"Ya, saya tidak masalah kalau berdamai," tukasnya.
Diketahui, sebuah video menunjukkan anggota laskar Forum Umat Islam (FUI) Medan membubarkan acara kuda kepang yang berujung adu pukul viral di Medsos.
Keributan bermula saat terjadi perdebatan antara seorang perempuan dan salah seorang anggota FUI, lantaran kegiatan itu ingin dibubarkan. Dia menyebut pertunjukan itu sudah biasa digelar di sana.
Keributan yang diwarnai adu pukul ini terjadi di Jalan Merpati Kelurahan Sei Sikambing B Kecamatan Medan Sunggal, pada Jumat (2/4/2021) sore.
Mendengar teriakan itu, anggota FUI Medan yang berada di lokasi tidak senang. Dia kemudian maju dan meludahi perempuan tersebut.
Berita Terkait
-
Pertunjukan Kuda Kepang Berujung Kerusuhan, Polisi Turun Tangan
-
Pembubaran Kuda Kepang di Medan, 10 Orang Ditahan
-
Ludahi Wanita, Ini Dalang Aksi FUI Medan Bubarkan Pertunjukan Kuda Kepang
-
6 Anggota FUI Medan Jadi Tersangka Pembubaran Kuda Kepang
-
DPRD Medan Sesalkan Sikap Kepling Bawa FUI Bubarkan Kuda Kepang
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera