SuaraSumut.id - Pemerintah menggelontorkan dana desa yang nilainya sangat fantastis. Namun, masih banyak masyarakat yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Seperti yang dialami keluarga pasangan suami istri (pasutri) Pandu Sitompul (39) dan Mariani (38).
Mereka tinggal di rumah reyot bersama tiga anak di Desa Purbatua, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Sumatera Utara. Rumah itu tidak ada listrik, tempat mandi, cuci kakus (MCK). Tak hanya itu, lantai rumah itu beralaskan tanah dan dinding papan yang mulai lapuk karena termakan usia.
Di bagian dalam hanya terdapat satu ruangan. Disitulah ruang kamar tidur, ruang tamu sekaligus dapur. Mariani (38) yang ditemui menyambut dengan wajah senyum dan mempersilahkan duduk ditikar seadanya dan membuka pembicaraan.
"Duduk bang, gak apa-apakan di bawah, beginilah rumah kami, syukuri ajalah meski kayak gini,” kata Mariani, kepada digtara.com--jaringan suara.com, Senin (17/5/2021) sore.
Tanpa kamar mandi, mereka masih bisa memanfaatkan saluran air pet dekat rumahnya. Bila ingin buang air mereka punya sarana seadanya berupa area yang ditutup terpal dengan wadah penampung hujan.
"Maklumlah kamar mandi belum mampu kami bangun. Ya begitulah dulu bang," ujarnya.
Mereka menggunakan lampu teplok (lampu berbahan bakar minyak tanah,red) karena tidak punya uang cukup untuk membiayai pemasangan PLN.
Saat malam dan kondisi hujan sangat mencemaskan karena atap rumahnya sudah banyak yang bocor.
"Kemarin waktu saya baru melahirkan anak ketiga bersalin nya disini, kalau hujan pas melahirkan, ngak tau lagi aku bang," katanya.
Baca Juga: Jokowi Berharap Vaksinasi Bisa Mencakup 70 Juta Warga pada September
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, suaminya mencari nafkah sebagai buruh bangunan. Dananya hanya cukup untuk beli beras. Sementara ia hanya menjaga anak-anaknya, apalagi pasca melahirkan.
Robiyah (65) tetangga Mariani membenarkan keluarga itu cukup kesulitan dan selalu dikunjungi para dermawan dan warga sekitar yang peduli nasib mereka.
Bantuan yang diberikan biasanya berupa sembako. Namun pemerintah sejauh ini belum turun tangan.
"Ia, kasihan. Sering orang ngasi bantuan seadanya. kalau bisa pemerintah bantulah masukkan listrik atau MCK. Jemput bolalah pemerintah ini," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tol Sinaksak-Simpang Panei Dibuka Mulai 16 Desember 2025
-
Bulog Salurkan Bantuan 2.855 Ton Beras untuk Korban Bencana di Sumut
-
Pemkot Medan Terima Bantuan 30 Ton Beras dari Uni Emirat Arab untuk Korban Banjir
-
Daftar Aplikasi Berbahaya di Android, Pengguna Wajib Hapus Sekarang
-
Pemkot Medan Berencana Bikin Festival Semarak Pergantian Tahun 2025, Anggarannya Besar