SuaraSumut.id - Pihak rumah sakit angkat bicara terkait curhatan keluarga pasien soal pelayanan salah satu RS di Sumatera Utara yang meyebabkan ibu dan bayi meninggal.
Penanggungjawab RS Bunda Mulia Kisaran Binsar P Sitanggang menyebut, pelayanan yang dilakukan pihaknya terhadap pasien sudah sesuai standar prosedur operasional (SOP) dan seusai dengan Undang Undang.
Namun, pasien mengalami solusio plasenta, yaitu komplikasi kehamilan. Di mana plasenta terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan.
"Pelayanan sudah sesuai SOP. Pasien masuk kira-kira pukul 23.30 WIB. Semua dalam keadaan normal, ibu itu mau melahirkan. Dilakukan observasi memantau persalinan. Tindakan medis pasien di infus," kata Binsar, Selasa (18/5/2021).
Sekitar pukul 08.00 WIB ada pembukaan dua centimeter. Pada pukul 12.00 dilakukan akselerasi. Persalinan terlihat bagus. Dalam pantuan yang dilakukan, sekitar pukul 15.00 perut pasien tegang.
"Perutnya tegang seperti papan. Diduga saat itu janin mengalami solusio plasenta. Ini kondisi gawat darurat. Maka dilakukan tindakan operasi," paparnya.
Ia menilai, apa yang dialami pasien diduga terjadi karena pasien sempat merangkak sebelum persalinan.
"Ada keluarga yang masuk secara paksa ke ruang persalinan dan memaksa pasien merangkak sejauh lima meter. Solusio plasenta ini trauma, bayangkan selama dua jam disuruh merangkak padahal sudah dilarang perawat," katanya.
Dalam operasi yang dilakukan, kondisi janin tidak tertolong dan meninggal dunia. Sementara si ibu dalam keadaan sehat. Sekitar pukul 04.00 pagi, pasien mengalami nyeri kepala hebat.
Baca Juga: Beckham: Semoga Liga 1 Cepat Digelar
"Ibunya alhamdulilah sehat pasca operasi. Sekitar jam 4 pagi nyeri kepala hebat tiba-tiba tidak tertolong," tandasnya.
Seperti diketahui, curhatan keluarga pasien soal pelayanan di salah satu rumah sakit di Sumatera Utara, viral di media sosial.
Curhatan tersebut diunggah di akun Facebook @Yulia Sinagaa. Dalam postingannya ia mengungkapkan kekecewaan terkait pelayanan yang diterima oleh kakak iparnya.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, pada Sabtu 15 Mei 2021 pasien sempat melakukan pemeriksaan di puskesmas namun di rujuk ke rumah sakit. Pada Pasien meninggal pada Senin 17 Mei 2021 sekitar pukul 05.00 WIB, setelah sebelumnya mengalami koma.
Kontributor: Budi Warsito
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera