SuaraSumut.id - Sejumlah pemuda terlibat pertikaian berdarah di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Peristiwa itu diduga dipicu suara gaduh musik.
Akibatnya, korban Dandi Irwanda (23) tewas bersimbah darah usai mengalami luka tikaman di bagian perut.
Sementara Hendra Limansyah alias Enda (26) juga mengalami luka berat karena sabetan senjata tajam. Pertikaian maut terjadi di Jalan Asahan Ujung, Kota Tanjung Balai, pada Kamis (13/5/2021).
Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, insiden berawal saat seorang pemuda bernama Rahmat Hidayat alias Dayat bersama teman-temannya menaiki becak motor ingin melaksanakan takbiran.
"Rahmat ingin melaksanakan takbiran, bersama teman-temannya pergi ke Vihara Tio Hai Bio. Sesampainya di sana, ia menghidupkan musik di becak yang dibawa dengan volume lumayan keras. Saat itu banyak orang yang sedang nongkrong di depan Vihara," kata Putu, Selasa (18/5/2021).
Cekcok mulut pun terjadi antara Rahmat dengan sejumlah pemuda yang nongkrong di depan Vihara. Situasi memanas hingga berujung Rahmat dikeroyok sejumlah pemuda.
Rahmat yang tidak terima lalu melakukan pembalasan dengan memanggil saudara dan teman-temannya.
"Setelah mengetahui pelakunya (pengeroyokan) adalah Hendra, kemudian teman-teman Rahmat datang dan menikami Hendra Limansyah hingga mengalami luka berat," katanya.
Tak berhenti sampai di situ, kata Putu, teman-teman Rahmat lalu mencari pelaku pengeroyokan lainnya, dan bertemu korban Dandi. Ia dikeroyok dan ditikam pisau ke perut hingga meregang nyawa. Kedua korban yang terkapar dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Tampilan Gaza di Google Maps Terlihat Buram, Terungkap Ini Alasannya
"Sesampainya di rumah sakit, korban Dandi meninggal dan Hendri di rujuk ke RS Bina Kasih Medan," katanya.
Petugas bergerak cepat dan menangkap pelaku pengeroyokan dan penganiayaan berat ini.
"Lima pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia sudah ditangkap, dua diburon," jelas Putu.
Kelima pelaku berinisial ARH alias Arif (33) berperan menusuk korban dengan pisau, NH alias Nanda (20), S alias Apil (20), AR alias Rais (31), dan AF (33). Kelimanya warga Kota Tanjung Balai.
Dari para pelaku disita barang bukti sebilah pisau sangkur dan 1 unit sepeda motor.
"Adapun pemicu terjadinya penganiayaan berat adalah karena ketersinggungan akibat suara musik yang terlalu keras," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dugaan Pembunuhan Bocah di Temanggung, Orang Tua Sembunyikan Kondisi Korban
-
Ngeri... Pedang Bekas Ritual Pembunuhan Berumur 1.600 Tahun Ditemukan
-
Terungkap! Ini Motif Mahasiswa Sadis Tersangka Pembunuhan di Sukabumi
-
Terlibat Pembunuhan Berencana, Mahasiswa Sukabumi Terancam Hukuman Mati
-
Warga Mamasa Jadi Korban Pembunuhan KKB Poso Jelang Hari Raya Idul Fitri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau