SuaraSumut.id - BBMKG Wilayah I Medan melakukan pengamatan gerhana bulan total atau super blood moon, yang berlangsung, Rabu (26/5/2021) sore hingga malam ini. Dalam pengamatan yang dilakukan fase gerhana bulan sudah terlihat. Bulan berada di ufuk timur.
Kepala BBMKG Medan Hartanto menjelaskan, pada malam ini terlihat proses gerhana bulan sudah memasuki fase sebagian.
"Hasil pengamatan GBT yang berlokasi di Lapangan kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I pada Akhir Fase Total ( U3, 18:18 Wib - 19:52 Wib)," ujarnya.
Hartanto mengatakan, citra bulan terlihat separuh bulan bewarna merah, dan sisi lainnya tertutup bayangan gelap.
"Dalam pengamatan menunjukkan bulan kelihatan sebagian, namun citra bulan tidak jelas kelihatan karena terhalang awan," tukasnya.
Gerhana bulan total super blood moon berlangsung pada Rabu 26 Mei 2021. Fenomena alam ini dapat dilihat di sejumlah wilayah di Indonesia.
Namun, untuk wilayah Sumut tidak seluruh masyarakat dapat menyaksikan gerhana bulan total.
"Untuk wilayah Sumut pada awal fase total, puncak gerhana dan akhir fase total, sebagian (wilayah) bisa mengamati, untuk Kota Medan sendiri tidak bisa mengamati, berdasarkan peta U2 (awal fase total), Puncak dan U3 (akhir fase total)," kata Kepala BMKG Medan.
Hartanto mengatakan, barulah pada Akhir Fase Sebagian (U4) dan Akhir Fase Penumbra, wilayah Indonesia termasuk Sumut bisa mengamati.
Baca Juga: Waisak Saat Pandemi, Vihara Dharmakirti Palembang Tiadakan Undapatta Dipusambla
"Untuk awal fase penumbra dimulai sore hari pukul 15.46 WIB, puncak gerhana saat Maghrib 18.18 WIB," ungkapnya.
Dijelaskan Hartanto, gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar sehingga bulan masuk ke umbra bumi.
Adapun titik terbaik pengamatan pada puncak gerhana yakni, seluruh Indonesia kecuali sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.
Gerhana bulan total pada 26 Mei 2021 dikenal dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee (bulan berada di jarak terdekat dengan bumi).
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Warga Desa Poncowarno Langkat Tuntut Ganti Rugi Lahan ke USU
-
Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025-2026 di Sumut: 1,4 Juta Kendaraan Keluar Medan
-
Telkomsel Hadirkan Pendampingan Psikososial untuk Ribuan Anak Terdampak Bencana Sumatera
-
Dirut hingga Jajaran Direksi Bank Mandiri Pastikan Langsung Bantuan di Sumatera
-
4 Warna Lipstik yang Terbukti Membuat Wajah Cerah Seketika