SuaraSumut.id - Terjawab sudah penyebab matinya ribuan ikan di Pantai Alam Indah Datuk, Desa Kuala Indah, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Matinya ikan itu dikarenakan adanya kandungan bahan kimia melebihi baku mutu pada kualitas air muara dan laut.
"Hasil laboratorium airnya sudah keluar, nanti akan di kombain dengan hasil laboratorium ikan yang mati," kata Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Batubara Azha, Jumat (4/6/2021).
Dari tiga sampel air sungai, muara, dan laut yang dikirim ke laboratorium, dua bahan kimia diketahui melampaui baku mutu di pada air muara dan laut. Dua bahan kimia itu, yakni nitrat dan deterjen.
Baca Juga: DPR Sepakati Pilpres 2024 Digelar 28 Februari, Pilkada Serentak 27 November
Pada air muara kandungan nitrat 0.39 mg per liter. Sedangkan baku mutu pada 0.06 mg per liter. Untuk deterjen kandungannya 0.102 mg per liter. Dimana baku mutu 0.001 pada mg pernl liter.
Untuk kandungan pada air laut, diketahui unsur nitrat 0.16 mg perliter dengan baku mutu 0.06 mg per liter. Sedangkan deterjen 0.064 mg per liter dimana baku mutu 0.001 mg per liter.
"Dari hasil lab keduanya tinggal aparat penegak hukum langkahnya nanti seperti apa. Karena ada beberapa perusahaan disekitar kita," kata Azhar.
Sementara itu, hasil laboratorium dari ikan tidak menunjukkan ada hal yang menonjol. Kecuali bakteri yang muncul karena sampel ikan sudah mati beberapa hari.
"Kalau dari sample ikan tidak ada menunjukkan keanehan. Hanya terdapat bakteri pada ikan karena kondisi ikan yang sudah membusuk," kata Kadis Perikanan Batubara Antoni Ritonga.
Baca Juga: Properti Segmen Menengah Paling Laris Dicari Konsumen
Ia mengungkapkan, bahwa ikan mati itu dikarenakan kualitas air. Dirinya menduga ini dikarenakan aktivitas di sungai.
"Ikan ini terbawa arus jadi matinya di pantai. Saya duga ini mungkin ada yang menangkap ikan gunakan racun di sungai," jelasnya.
Disinggung apakah ada kemungkinan akibat limbah dari perusahaan, Antoni menilai bukan itu penyebabnya.
"Tempat penampungan limbah perusahaan jauh dari sungai. Kita juga mengimbau warga untuk menjaga kebersihan sungai. Kita berupaya agar hal ini tidak terjadi lagi," tandas Antoni.
Kontributor: Budi Warsito
Berita Terkait
-
Daftar Lowongan Kerja Sopir Pribadi di Sumut
-
Gerindra Minta Hasto Jangan Baper Terkait Pilgubsu 2024: Bobby Nasution Solusi Pembangunan di Sumut
-
Berapa UMP Sumatera Utara 2025? Berikut Simulasi Hitungannya
-
Potret Aksi Tuntut Penghentian Proyek Energi Fosil di Indonesia
-
Polusi Udara Jakarta Karena Batubara, Calon Pemimpinnya Bisa Apa?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
4 Orang Tewas Dalam Banjir Bandang di Sibolangit, 2 Masih Hilang
-
Kembali Pimpin Medan usai Kampanye Pilgub Sumut, Bobby Nasution Resmikan 60 Bus Listrik
-
Longsor di Karo Sumut, 10 Orang Hilang
-
Banjir dan Tanah Longsor Terjang 5 Lokasi di Sumut, 10 Orang Tewas
-
Longsor Terjang Padang Lawas Sumut, 4 Orang Meninggal