SuaraSumut.id - Kualitas tidur yang buruk dinilai dapat mengganggu fokus, memperburuk suasana hati, dan bahkan dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit degeneratif.
"Kita dapat mengetahui apakah tidur kita sudah baik atau belum dilihat dari dua sisi, yaitu sisi kualitas dan kuantitas," kata Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Pukovisa Prawirohardjo, Sp.S(K), Senin (7/6/2021).
Ia mengaku, kualitas tidur yang baik terutama bagi lansia sangatlah bermanfaat bagi kesehatan otak dan saraf agar dapat berfungsi optimal.
Salah satu permasalahan yang banyak dikeluhkan terutama oleh lansia adalah tentang kesulitan tidur. Padahal tidur diperlukan agar kesehatan otak dan syaraf berfungsi normal.
Gangguan tidur ini juga diperburuk dengan adanya kondisi pandemi Covid-19 yang membuat sebagian orang merasa khawatir dan gelisah, yang pada akhirnya merusak kualitas tidur.
Ciri kualitas tidur yang baik yaitu pertama mudah untuk memulai tidur, kedua tidak mudah terbangun di malam hari, ketiga tidak terbangun lebih awal, dan keempat merasa segar ketika bangun tidur.
Dari sisi kuantitas terdapat beberapa indikator waktu normal tidur. Waktu tidur lansia memang menjadi lebih sedikit dibandingkan anak-anak, remaja atau dewasa.
"Waktu tidur lansia yang normal yaitu sekitar 6-7 jam sehari. Selain itu, pola tidur juga akan berubah seiring dengan pertambahan usia karena adanya penurunan fungsi jam internal dalam tubuh," ujarnya.
Ia mengatakan, gangguan tidur dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya ada sindrom kaki gelisah (RLS), kurangnya aktivitas fisik, terlalu lama tidur siang, adanya rasa sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal dunia, terlalu lama menatap layar ponsel sebelum tidur, atau sedang dirawat inap di rumah sakit.
Baca Juga: Polisi Periksa Roy Suryo Soal Kasus Dugaan Hoaks Eko Kuntadi dan Mazdjo Pray
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi, misalnya ada suara volume tinggi yang mengganggu, cahaya kamar yang terlalu terang, serta tempat tidur tidak nyaman. Konsumsi obat-obatan tertentu serta mengonsumsi kafein juga sangat mempengaruhi pola tidur seseorang. Masalah medis seperti depresi, alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur.
Ia menyebut, tanda awal gangguan tidur seperti kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.
"Bila gejala-gejala ini terus bertahan lebih dari 1 bulan atau sudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter. Gejala awal gangguan tidur juga dapat diatasi dengan melakukan sleep hygiene sebelum tidur, yaitu dengan mengatur kondisi kamar tidur tetap sejuk dan tenang, mandi air hangat dan sikat gigi sebelum tidur," tukasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Manfaat Jalan Kaki Sebelum Sarapan Pagi, Waktu Tidur Bisa Jadi Teratur
-
Bikin Nyaman, Ini Manfaat Anak Tidur Bareng Hewan Peliharaan
-
5 Cerita Rakyat Bali untuk Dongeng Sebelum Tidur Anak-anak
-
Perempuan yang Berat Badannya Naik Turun Berisiko Alami Gangguan Tidur
-
Gangguan Tidur Saat Pandemi, Ini Cara Mendapatkan Tidur yang Berkualitas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai
-
Ratusan Sekolah di Aceh Timur Rusak Diterjang Banjir
-
Empat Desa di Tapanuli Utara Masih Terisolir Pascabencana Banjir dan Longsor