Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 11 Juni 2021 | 07:05 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [Ist]

SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution angkat bicara soal video adanya bayi yang disebut 'dicovidkan' di RSUD dr Pirngadi Medan. Kekinian pasien bayi itu telah meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.

Bobby mengaku, dari informasi yang diperoleh bayi itu merupakan pasien dari rumah sakit swasta yang akan menjalani operasi pada bagian perut. 

Karena dalam kondisi pademi Covid-19, maka sebelum menjalani operasi dilakukan pemeriksaan menggunakan swab antibodi.

"Jadi untuk mengetes Covid-19 itu ada beberapa tahapan, salah satunya melalui swab antibodi yang hasilnya reaktif ya, bukan positif," kata Bobby Nasution, Kamis (10/9/2021).

Baca Juga: Hadapi UEA, Shin Tae-yong Dipastikan Absen Dampingi Timnas Indonesia

Setelah keluar hasilnya reaktif maka tahapan selanjutnya adalah rapid antigen. Jika tetap reaktif maka akan dilakukan Swab PCR. Dia mengatakan, setelah dilakukan pengecekan antigen, ternyata hasilnya non-reaktif.

"Nah kasus kemarin begitulah yang terjadi. Saat swab antibodi hasilnya reaktif, tapi setelah dilakukan pemeriksaan antigen hasilnya non reaktif. Kan tidak mungkin langsung dilakukan swab PCR, karena biayanya tadi," ujarnya.

Bobby menegaskan, tidak benar jika ada pasien di RSUD Pirngadi Medan yang 'dicovidkan'. 

Lakukan Pembenahan

Bobby berkomitmen akan melakukan pembenahan terhadap rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan itu, guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Baca Juga: Istri Menkumham Yasonna Meninggal, Jokowi Melayat ke Rumah Duka Sentosa RSPAD

Pembenahan yang dilakukan mulai dari infrastruktur hingga tenaga medis. Hal itu menyusul beberapa kasus yang belakangan yang kerap menerpa RSUD dr Pirngadi Medan.

"Pastinya sudah saya sampaikan bahwa RSUD Pirngadi Medan ini milik masyarakat, dan harus ada perubahan baik pelayanan, alat kesehatannya. Kemudian tenaga kesehatannya, selain dokternya, karena saya tahu dokter di sana baik dan para spesialis," ujarnya.

Meski memiliki dokter yang handal, kata Bobby, jika tidak dibarengi dengan perawat dan alat yang baik, maka hal tersebut tidak akan berjalan seperti yang diharapkan.

Bobby telah memerintahkan Direktur RSUD Pirngadi untuk menggunakan anggaran tahun ini untuk memperbaiki rumah sakit kebanggaan warga Medan itu.

"Saya sudah katakan kepada direktur, tahun ini jangan hanya buang-buang anggaran, harus tepat sasaran, tepat guna. Kalau pelayanannya yang kurang baik, perbaiki, kalau alatnya yang rusak beli yang baru, itu yang saya tegaskan kepada direktur Pirngadi Medan," tegasnya.

Sebelumnya, keluarga pasien mengeluh dan keberatan anaknya yang masih bayi dinyatakan reaktif Covid-19. Keluarga yang tidak terima lantas protes dengan merekam kondisi anaknya, belakangan video itu viral di media sosial.

Pihak keluarga yang tidak percaya meminta bantuan kepada Anggota DPRD Medan, Rajudin Sagala untuk menghubungi Direktur RSUD Pirngadi Medan.

Meski sudah bebas dari Covid-19, pihak keluarga berharap agar bayinya cepat ditangani. Namun, tetap saja pihak keluarga kembali dibuat kecewa dengan pelayanan di sana. Pasien yang harus segera mendapatkan penanganan, kembali kecewa atas pelayanan pihak rumah sakit yang beralasan selang infus tidak ada.

Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin membenarkan adanya pasien (bayi) yang dirawat di rumah sakit itu.

"Kita menjawab berita yang viral kemarin tentang 'mengcovidkan' kemarin. Perlu saya sampaikan di sini, sesuai dengan informasi yang dikumpulkan, bahwasanya benar pasien dirawat. Ia dikirim dari RS swasta yang direncanakan akan menjalani operasi di rumah sakit Pirngadi Medan," tukasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More