SuaraSumut.id - Petani di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mulai melakukan budidaya Talas Beneng asal Pandeglang, Banten, sebagai sumber ekonomi baru di tengah pandemi Covid-19.
"Kami yakin talas ini memberikan harapan baru kehidupan petani," kata Pandapotan Simanjuntak, Ketua Kelompok Tani (Koptan) "Unang Caci Baen Diho" Desa Purba Tua, Tantom Angkola, Tapsel, dilansir Antara, Senin (14/6/2021).
Tahap pertama pihaknya telah menanam 10 ribu bibit Talas Beneng di atas lahan satu dari tujuh hektare lahan yang akan ditanami talas beneng kualitas ekspor ini.
"Targetnya empat bulan setelah penanaman petani sudah bisa panen. Yang di panen itu daunnya. Umbinya dianggap celengan. Terserah tergantung petani kapan umbi mau di panen," katanya.
Baca Juga: Atasi Ketimpangan, Gus AMI Dukung KEK Perdesaan di Teluk Tomini dan Malut
Bibit-bibit talas ditanam dengan metode tumpang sari diantara komoditi petani. Hal ini dikarenakan talas ini membutuhkan tegakan pohon (pelindung).
"Sehingga tidak harus mengganggu komoditi yang sudah ada. Karena talas ini hanya memanfaatkan lahan-lahan kosong (tidur) agar produktif namun memiliki nilai ekonomis," katanya.
Budidaya Talas Beneng ini baru kali pertama pengembangnya di Tapsel (Tantom Angkola) setelah Koptan Ulang Caci Baen Diho "MoU" pengusaha Talas Beneng Pandeglang, Banten.
"Kini sudah ada 10 petani Tantom Angkola yang mau bermitra. Tidak tertutup kemungkinan bagi pemerintah maupun petani lain di Tapsel (kalau mau) bermitra. Kita siapkan bibit sekaligus menampung hasil panen," katanya.
Ia mengaku, untuk bibit Rp 3500 per pohon (tidak beda dengan harga di Pandeglang Banten). Koptan nantinya menampung hasil panen daun basah talas Rp 1.000 per kg. Empat lembar daun basah bisa mencapai berat 1 kilogram (kg).
Baca Juga: 15 Tahun Sengkarut GKI Yasmin Bogor, Menag Gus Yaqut Minta Segera Selesaikan Ini
Berita Terkait
-
Jangan Cekik Petani-petani Kita, Pesan Tegas Prabowo untuk Pengusaha
-
Berkat PNM, Anak Petani Bawang Bisa Berangkat ke Korea
-
Canggih! Petani di Desa Jatiluwih Bali ini Bertani dengan Drone
-
Edy Rahmayadi Hormati Putusan MK, Doakan Bobby-Surya Pimpin Sumut Secara Adil
-
Peringatkan Pengusaha Penggilingan Padi, Prabowo: Jangan Korbankan Petani
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Jatuh ke Laut Saat Mengikat Tali Pukat, Nelayan Asal Asahan Ditemukan Tewas
-
2 Polisi Gadungan Rampas Ponsel Warga di Medan Ditangkap, 1 Pelaku Pecatan Polda Aceh
-
DPO Kasus Perdagangan Imigran Rohingya Ditangkap
-
Kebakaran Hebat di Simeulue Aceh, 48 Ruko Hangus Terbakar
-
Pelajar SD di Simalungun Tewas Tertabrak Truk Saat Naik Sepeda