Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 21 Juni 2021 | 12:56 WIB
Suasana kericuhan sesaat sebelum proses pembongkaran beton yang menutupi drainase di Medan. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Pembongkaran beton yang menutupi saluran drainase persis di depan gudang botot, Jalan Karya, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, berlangsung ricuh, Senin (21/6/2021).

Hal ini terjadi karena kehadiran diduga LSM yang meminta agar pembongkaran itu tidak dilakukan. Adu mulut terjadi dengan warga yang mendukung penertiban tersebut.

"Kami warga sini sudah sangat resah dengan adanya bangunan ini. Kami orang sini, apa kepentinganmu," kata salah seorang warga bernama Fredi kepada pihak LSM.

Situasi pun semakin memanas. Pihak LSM bersikeras bahwa tidak boleh terjadi penertiban, sampai akhirnya nyaris terjadi baku hantam.

Baca Juga: 4 Potret Lawas Ayah Sophia Latjuba, Mirip Banget Sama Ariel NOAH

"Mau kupanggil warga biar makin ramai, kami warga sini sudah resah, sudah bertahun-tahun kondisi ini, asal hujan banjir, tersumbat, macet, semerawut," kecam warga.

Camat Medan Barat Rudi F Lubis turun tangan melerai keributan itu. Usai melerai kericuhan, ia langsung memerintahkan agar pembongkaran beton segera dilakukan.

"Jadi ini kita melakukan penertiban terkait drainase kita yang ditutup," katanya.

Ia mengatakan, penertiban sesuai dengan arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk membuka drainase yang selama ini tertutup.

Sebuah alat berat membongkar beton yang menutupi saluran drainase di Medan. [Ist]

"Pembongkaran ini memudahkan kita untuk menormalisasi," katanya.

Baca Juga: Indonesia Lockdown 2 Pekan, Diminta Prof Zubairi Djoerban dari IDI

Pantauan wartawan dalam pihak Pemko Medan menurunkan alat berat untuk membongkar beton tersebut.

Meski sempat mendapat penolakan dari pihak gudang botot dan LSM, pembongkaran beton yang menutupi parit berhasil dilakukan.

Kontributor : M. Aribowo

Load More