SuaraSumut.id - Fraksi Partai PDI Perjuangan DPRD Sumut mengkritik laporan pertanggungjawaban pelaksanaan (LPJP) tentang APBD Provinsi Sumut tahun anggaran 2020. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dinilai membual dan memberikan jawaban yang normatif serta apologatif.
Pandangan akhir PDI Perjuangan disampaikan juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Arta Berliana Samosir dalam rapat paripurna di ruang rapat paripurna Gedung DPRD Sumut, Kamis (24/6/2021).
"Kesungguhan untuk mengimplementasikan kalimat-kalimat normatif tersebut dalam sistem kerja yang baik dan sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam untuk kemaslahatan masyarakat Sumut, tidak terlihat dan dirasakan sama sekali. Kalimat-kalimat arif dan bijaksana tersebut hanya menjadi sebuah bualan dan omong kosong belaka," kata Arta Berliana.
Fraksi PDI Perjuangan mengkritisi jawaban Gubernur Edy terhadap empat poin dalam laporan keuangan yang pada 17 Juni lalu disebut mengecewakan.
Baca Juga: TNI dan Polisi Buru Pelaku Pemukulan Perawat di Garut
Kempat poin tersebut, yaitu temuan delapan penggunaan anggaran yang belum bisa dipertanggungjawabkan oleh gubernur, target dana bagi hasil (DBH) yang hanya mencapai 81,28 persen.
Pendapatan daerah yang sah dari sumber lain yang capaiannya hanya 62,23 persen, yang dinilai merupakan capaian terendah. Keempat terkait pengangkatan dan atau penunjukan pejabat pemerintah dengan status PLT yang begitu lama dan dugaan terjadinya nepotisme dalam pengangkatan dan atau penunjukan pejabat daerah baik di eselon I, II, dan III.
"Jawaban dalam bentuk normatif dapat dilihat dari kalimat-kalimat seperti 'Kami terima dan akan kami laksanakan dengan seoptimal mungkin' atau kalimat 'Adapun saran dari pimpinan dan anggota dewan yang terhormat....akan kami tingkatkan kedepannya' atau dengan kalimat 'Kami apresiasi dan kami ucapkan terimakasih serta hal ini menjadi perhatian kami kedepannya', kalimat tersebut sering sekali kami dengar dan kami apresiasi sebagai jawaban yang bijaksana dari seorang pimpinan," ujarnya.
Kemudian, lanjut Arta Berliana, jawaban apologatif terlihat dalam jawaban Gubernur Edy Rahmayadi menyikapi delapan temuan BPK RI yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
Edy menjawab dengan mengutip kalimat BPK RI dengan menyatakan permasalahan tersebut tidak material dalam mempengaruhi kewajaran atas penyajian laporan keuangan.
Baca Juga: COVID-19 Merajalela, Begini Fatwa Penyembelihan Hewan Kurban dari MUI
Fraksi PDI Perjuangan, kata Arta Berliana, akan sepakat dengan jawaban yang disampaikan Edy jika hal itu hanya untuk kepentingan penyajian laporan keuangan semata. Namun, delapan temuan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan belum bisa dipertanggungjawabkan tersebut total nilainya Rp 70,36 miliar.
Berita Terkait
-
Sudah Ditemui Prabowo, Mardani PKS Puji Sikap Megawati dan PDIP Tetap Pilih di Luar Pemerintahan
-
Bertemu Bobby Nasuition, Mensos Sebut Akan Ada 4 Sekolah Rakyat di Sumut
-
7 Rekomendasi Makanan Khas Binjai, Terlalu Enak untuk Dilewatkan
-
Prabowo dan Megawati Sudah Bertemu, PDIP Bakal Gabung KIM? Zulhas: Kita Ikut Pemimpin Aja
-
Pengacara Sebut Kasus Hasto PDIP Bikin Investor Kabur dari Indonesia, Mengapa?
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Kendaraan Polisi Dibakar Pemadat Saat Gerebek Narkoba di Belawan, 7 Orang Ditangkap
-
2 Tersangka Kasus Korupsi Badan Guru Penggerak di Aceh Dicekal ke Luar Negeri
-
Tips Memilih Parfum Lokal Wangi yang Pas Buatmu
-
Kadis Kominfo Sumut Ditahan Terkait Korupsi Pengadaan Software
-
Cair! Saldo DANA Kaget Aktif Siang Ini, Siapa Cepat Ambil Rezeki Rp 200.000 Tanpa Syarat Ribet