Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 23 Juli 2021 | 18:45 WIB
Warga menggeruduk warung tuak yang diduga menjadi tempat prostitusi dan perjudian. [Ist]

SuaraSumut.id - Sebuah warung tuak di Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, digeruduk warga, karena diduga menjadi tempat prostitusi dan perjudian, Jumat (23/7/2021).

Tanpa basa basi, warga yang datang didominasi ibu-ibu ini langsung masuk ke warung dan beberapa ruangan yang sudah kosong.

Salah seorang warga bernama Khairuddin menduga, kedatangan mereka telah diketahui pemilik warung. Sehingga, saat mereka datang warung tersebut sudah kosong.

"Kami menduga informasi tentang aksi kami hari ini telah bocor. Sehingga tidak ada mesin ditemukan di lokasi warung tersebut," kata Kahiruddin.

Baca Juga: Imbas PPKM Diperpanjang, Exit Tol di Jawa Tengah Masih Ditutup

Warga yang datang meminta kepada Forkopimca menutup warung tersebut. Mereka kesal, karena sejak beroperasinya judi tembak ikan di warung tersebut banyak warga kehilangan.

"Awalnya cuma warung tuak. Kami biarkan, kemudian ada prostitusi kami juga masih diam. Ini mulai sudah ada judi tembak ikan dan mau buat baru mereka di sebelahnya," ujarnya.

Selain banyak terjadi kehilangan, orangtua dari warga sekitar juga banyak yang melaporkan anaknya menggadaikan sepeda motor miliknya untuk bermain judi tersebut.

"Warga kami melaporkan bahwa anaknya sudah menggadaikan sepeda motornya," ungkapnya.

Saat ini warga menunggu aparatur desa untuk memanggil pemilik warung agar segera menutup lokasi tersebut.

Baca Juga: Bandingkan dengan Asalnya, Gadis Malaysia Ini Sebut Jogja seperti Surga

"Kami di janjikan oleh Kapolsek tadi untuk bertemu dengan pengusaha dan akan bertemu di kantor Desa," imbuhnya.

Kapolsek Air Batu AKP Rusli Damanik yang hadir di lokasi menjelaskan lokasi judi tersebut telah ditutup.

"Sebelumnya memang ada. Tapi sudah kita tutup. Kemarin masyarakat melaporkan adanya judi. Jadi langsung kami tutup," katanya.

Pihaknya bersama pihak desa dan kecamatan akan memanggil pemilik warung dan masyarakat di kantor Desa.

Kontributor : Budi warsito

Load More