SuaraSumut.id - Kelompok Taliban di awal minggu ini berhasil menguasai Ibu Kota Afghanistan, Kabul sekaligus membuat kepala negara setempat Ashraf Ghani melarikan diri ke luar negeri. Kudeta yang dilakukan kelompok gerilyawan tersebut kemudian menjadi sorotan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Dalam sebuah wawancara dengan media televisi tanah air, JK mendapat pertanyaan dari presenter Kompas TV terkait sosok kelompok Taliban di mata masyarakat Afghanistan.
“Ini bagaimana sebenarnya Taliban di mata masyarakat Afghanistan?” tanya sang presenter seperti dikutip dari Makassar Terkini-jaringan Suara.com.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini pun menjawab dengan menyebut Pemerintah Afghanistan di tahun 1996 sampai 2001 cenderung radikal dan otoriter terhadap rakyatnya.
“Pemerintah (Afghanistan) tahun 1996 sampai 2001 itu sangat keras, radikal, ototiter sehingga rakyat Afghanistan trauma akan pemerintahan itu,” jawab Jusuf Kalla.
Namun, menurutnya, sekarang Taliban akan belajar dari sikap Pemerintahan Afghanistan yang otoriter itu.
“Tapi sekarang saya kira Taliban juga belajar bahwa dengan cara begitu (otoriter) mereka tidak bisa mengembangkan negaranya,” tuturnya.
Jusuf Kalla pun mengaku yakin, usai Taliban berhasil menggulingkan pemerintahan Ashraf Ghani, tidak akan radikal dan otoriter terhadap rakyat negara tersebut.
“Oleh karena itu, saya yakin mereka akan berubah, tidak lagi radikal dan seotoriter zaman pemerintah mereka tahun 1996 itu,” ujarnya.
Baca Juga: Profil Taliban, Asal Usul, Siapa Pemimpinnya? dari mana Sumber Dana Taliban?
Lantaran itu, warganet menilai, pernyataan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut cenderung membela pihak Taliban.
“WIDIH. Pak_JK. Segitunya ngebelain Taliban?” cuit warganet akun Twitter @NayD*****.
Warganet tersebut pun menyindir JK dengan menyebut kursi presiden di Afghanistan masih kosong. Lantaran itu, warganet menyarankan agar Jusuf Kalla mendaftar Capres di negara itu.
“Mumpung kursi Presiden disana lagi kosong, daftar jadi Capres disana aja Pak, biar KAFFAH gituh, kita dukung deh,” tuturnya.
Unggahan tersebut pun dibagikan ulang oleh mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean pada Kamis 19 Agustus 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Warga Desa Poncowarno Langkat Tuntut Ganti Rugi Lahan ke USU
-
Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025-2026 di Sumut: 1,4 Juta Kendaraan Keluar Medan
-
Telkomsel Hadirkan Pendampingan Psikososial untuk Ribuan Anak Terdampak Bencana Sumatera
-
Dirut hingga Jajaran Direksi Bank Mandiri Pastikan Langsung Bantuan di Sumatera
-
4 Warna Lipstik yang Terbukti Membuat Wajah Cerah Seketika