SuaraSumut.id - Ada memori kelam yang terjadi di pertengahan Januari 2019 silam. Kota Medan sempat mendapat predikat kota metropolitan terjorok di Indonesia berdasarkan hasil penilaian KLHK kala itu.
Bahkan, Balai Kota Medan mendapatkan mendapat kiriman bunga yang berisikan sindiran akibat predikat kota terkotor tersebut. Itu sebabnya sejak menjabat sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution langsung fokus terhadap penanganan masalah kebersihan dan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas utama yang harus dituntaskan.
Sejumlah terobosan dilakukan. Kini Medan pun on the track dalam mengatasi persoalan sampah. Bobby optimis membawa ibukota Provinsi Sumatera Utara ini keluar dari predikat kota terjorok tersebut.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun yang masih menggunakan sistem open dumping sehingga menjadi salah satu pemicu mengantarkan Kota Medan meraih predikat kota terjorok langsung disikapi Bobby.
Baca Juga: Bikin Fans Kagum, 5 Idol Pria ini Dijuluki All-Rounder
Ia ingin mengubah sistem pengolahan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill. Untuk itu, Bobby telah mempersiapkan TPA Regional di Telun Kenas bersama Pemprov Sumut dan Pemkab Deli Serdang yang pengolaan sampahnya menggunakan sistem sanitary landfill.
Sedangkan di TPA Terjun, menantu Presiden Joko Widodo itu telah melaunching program pengolahan sampah dengan menggunakan teknologi Advanced Land Fill Minning With Material & Energy Recovery (ALFIMER).
Sebab, teknologi ALFIMER menggunakan sistm Bio Teknologi untuk penanggulangan dan pengubahan sampah baru dengan biaya murah, ramah lingkungan, teknik sederhana serta mampu menghasilkan pupuk serta cairan disinfektan dari hasil pengolahan sampah yang dilakukan.
"Insya Allah, teknologi ini mampu menjadi solusi dalam menangani permasalahan sampah di Kota Medan,” kata Bobby Nasution belum lama ini.
Bobby juga terus mencari formulasi yang tepat untuk penanganan sampah di Kota Medan . Salah satunya dengan mengeluarkan Perwal No. 18/2021 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pengelolaan Persampahan kepada Kecamatan.
Baca Juga: PANAS! Sarekat Islam Sebut PKI Atheis usai Dituduh Maling Uang Rakyat
Dengan pelimpahan ini, penanganan sampah yang sebelumnya ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan kini diserahkan kepada kecamatan. Selain lebih cepat, Bobby menilai kecamatan lebih faham dan menguasai atas persoalan sampah yang ada di wilayahnya masing-masing.
Kini, Medan on the track dalam mengatasi persoalan sampah dan Bobby Nasution optimis membawa Kota Medan keluar dari predikat kota terjorok langsung diaminin Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan HM Husni.
Ia mengatakan, penanganan sampah yang dilakukan saat ini mulai dari hulu seperti penguatan bank sampah, TPS 3R (Reduce,Reuse & Recycle) hingga pengelolaan sampah di TPA Terjun dan akan dikelolanya kembali TPA Namo Bintang.
Ada target wali kota 4 kawasan menjadi bersih yakni kawasan Kampung Sejahtera, Tanjung Mulia, Labuhan Deli serta pasar bersih. Untuk mewujudkan hal itu, akan dilakukan pemetaan dengan menggandeng praktisi yang ahli dalam masalah persampahan untuk menjadi model tata kelola kawasan bersih.
Selain itu, pengelolaan sampah terpadu juga dilakukan dari tingkat rumah tangga, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) hingga Temat Pengelolaan Akhir (TPA).
"Pengelolaan sampah terpadu mulai dari rumah tangga sampai TPST dilakukan, guna mengurangi sampah masyarakat atau mungkin sampah yang terlewat sebelum diangkut ke TPA. Kita optimis, langkah-langkah terukur Pak Wali ini bisa membuat Medan bersih dari sampah," katanya.
Guna mendukung penanganan sampah, imbuhnya, di akhir tahun PAPBD akan ada penambahan moda angkutan sepertu typer, armroll dan convector, tong sampah tong bin serta pembuatan SOP Pengelolaan Sampah untuk mengndalikan fungsi wilayah seperti pemeliharaan, tata kelola dan retribusinya.
Terkait TPA Regional di Telun Kenas, Husni menjelaskan, Pemkot Medan saat ini terus mendorong kerja sama dan kolaborasi dengan Pemkab Deli Serdang serta Pemprov Sumut agar TPA Regional dapat segera dioperasionalkan.
Saat ini masih dipersiapkan sejumlah tahapan yang menyangkut kelembagaan dan pembiayaan, termasuk dengan pihak pengelola nantinya. Husni juga menyampaikan pengelolaan sampah menggunakan bio teknologi di TPA Terjun telah menunjukkan hasil signifikan.
Gunungan sampah mulai berkurang, bahkan bau tidak sedap yang keluar dari tumpukan sampah mulai berkurang. Gunungan sampah pertama sudah hilang dan kini memasuki gunungan sampah kedua beserta tapak-tapaknya.
Husni menambahkan, predikat kota terjorok itu karena penilaian Adipura tahun 2019 kondisi TPA berbobot 60 persen. Sedangkan saat ini penilaian dilakukan berdasarkan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Jakstrada). Dalam Jakstrada ada 30 persen pengelolaan sampah dilakukan di hulu, sedangkan 70 persen lagi dihilir.
"Konsep pengelolaan sampah di Kota Medan saat ini dibuat menjadi tata kelola hulu dan hilir. Jika jakstrada bagus, maka kita telah memenuhi ambang batas penilaian. Sebab, pengelolaan sampah yang kita lakukan di hulu telah menghilangkan 20-30% sampah dengan melibatkan pembrdayaan dan partisipasi masyarakat dan lembaga ekonomi yang ada di wilayah. Sedangkan pengelolaan sampah di hilir, kita menggunakan sistem bioteknologi. Penanggulangan sampah tidak bisa dilakuikan secara parsial, harus hilistick," katanya.
Apresiasi tinggi disampaikan dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU Arief Marizki Purba atas langkah dan upaya yang dilakukan Bobby dalam pengelolaan sampah di Kota Medan.
Arief menilai, apa yang dilakukan Bobby Nasution merupakan sebuah terobosan, mengingat permasalahan sampah dari dulu belum dapat terselesaikan.
"Pengadaan lahan sebagai TPA Regional di Telun Kenas sebelum dipilih pastilah sudah melalui proses kajian dahulu, misalnya terkait AMDAL nya juga sudah dipikirkan. Jadi, saya yakin, Pak Wali juga sudah membentuk tim untuk menjalankannya, mengingat hal ini sangat dibutuhkan Kota Medan dalam pengelolaan sampah," ungkap Arief.
Selanjutnya, pelimpahan kewenangan kecamatan dalam penanganan sampah juga dinilai sangat baik. Arief pun mencontohkan lokasi sekitar tempat tinggalnya yang kini sudah lebih bersih dan rapi, karena rutinitas petugas kebersihan kecamatan untuk membersihkan dan mengangkut sampah.
"Ini sangat baik sekali. Analisis dan pelaksanaannya, juga sangat baik," ungkapnya.
Terkait pemilihan bio teknologi yang tempo hari dilaunching Bobby Nasution, jadi pilihan yang baik dan sudah benar. Sebab, sampah yang ada juga dapat dipilah menjadi sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat. Karena, sebagai kota metropolitan, lanjut Arief, persoalan sampah memang sudah seharusnya diorganisir dengan baik.
"Hal ini mewujudkan bahwa komunikasi yang terjalin di internal lingkungan Pemko Medan sangat baik. Artinya, pesan yang disampaikan Pak Wali kepada jajarannya dipahami dengan baik," tambahnya.
Melihat upaya dan kebijakan yang dilakukan, Arief pun optimis Bobby Nasution mampu membawa Kota Medan keluar dari predikat kota terjorok.
"Dengan berbagai hal yang dilakukan Pak Wali beserta jajaran, yang sudah satu visi dalam penanganan sampah, pasti memberikan hasil yang baik. Bahkan, agar persoalan sampah ini dapat teratasi bisa dilakukan dengan menerapkan jam operasional pembuangan sampah di waktu-waktu tertentu seperti yang dilakukan di negara Eropa. Target Adipura untuk Kota Medan harus diraih," tukasnya.
Berita Terkait
-
Bobby-Surya Gelar Kampanye Akbar di Medan Sabtu Ini, Ajak Masyarakat Riang Gembira
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
-
Gerindra Minta Hasto Jangan Baper Terkait Pilgubsu 2024: Bobby Nasution Solusi Pembangunan di Sumut
-
Tak Lagi Menjabat, Penampakan Foto Jokowi Diduga di Tempat Sampah Tuai Berbagai Reaksi: Salah Apa?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Pria di Medan Ditangkap Gegara Promosikan Judi Online
-
2 Tukang Ojek Tewas Dibedil KKB di Puncak Papua Tengah
-
Dialog Publik Cipayung Plus Sumut: Kolaborasi Kunci Kemajuan Sumatera Utara
-
Kawanan Bersenpi yang Culik Remaja Wanita di Labura Ternyata Satu Keluarga
-
Viral Remaja Wanita Diculik Kawanan Bersenpi di Labura Sumut, Minta Tebusan Rp 400 Juta, 3 Pelaku Ditangkap