SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kesal karena data Covid-19 di empat daerah di Sumut amburadul atau kacau.
"Kita (ada) 4 daerah yang kacau ini. Medan, Sibolga, Madina dan Pematangsiantar kacau ini. Yang lain tidak kacau, tapi ada perselisihan, limitnya masih di bawah sehingga tidak mendongkrak (angka Covid-19)," kata Edy, Jumat (10/9/2021).
Edy mengaku sangat kewalahan menyingkronkan data Covid-19 lantaran data di setiap kabupaten/kota masih belum rapi.
Akibatnya, hingga saat ini Sumut masih menduduki posisi Runner up Indonesia dengan kasus Covid-19 terbanyak.
Baca Juga: 3 Artis Punya Bisnis Minuman, Mahal Nggak Ya?
"Capek sekali, sampai tadi malam ini aku berbicara soal data. Data ini tak bisa dua pakek (pakai) keras kepala, data ini kita sekarang sudah menggunakan digital. Dia melaporkan berdasarkan nomor pasword dan dasarnya adalah NIK," katanya.
Edy mengatakan, pendataan Covid-19 yang seharusnya berbasis digital namun masih terdapat kekeliruan. Dia mencontohkan di Kabupaten Madina, di mana mertua dan adik istri bupati tercatat sebagai pasien meninggal. Padahal kedua orang tersebut masih hidup.
"Ketika di croscek, ini masih hidup ini pak orangnya, nah ini siapa jadi yang membuat meninggal. Begitu juga soal data 76 orang di Madina meninggal dalam satu minggu, setelah di lihat ke sana oleh Satgas, padahal hanya enam orang yang meninggal dalam satu minggu, itu makanya di masuk PPKM Level 4," ungkapnya.
Sistem digitalisasi dalam pendataan sangat membantu dan real sesuai dengan data identitas. Tapi masalah yang muncul jika yang menjalankan atau operatornya tidak paham ilmu teknologi, akhirnya data Covid-19 Sumut membengkak.
"Kita sudah bagus kondisinya, kenapa kok tiba-tiba sampai 400 kasus positif sekarang ini? Kalau saya teliti ini karena double-double. Kembali lagi, ini karena kita gaptek tidak terlalu jago, atau mungkin karena daerah-daerah kita itu sinyalnya timbul tenggelam," katanya.
Baca Juga: Persebaya Full Team, Pelatih Tira Persikabo Tak Ambil Pusing
Edy berharap proses pencatatan data Covid-19 di Sumut tidak lagi keliru dan tidak kembali kacau. Edy meyakini jika data tersebut tidak bermasalah, angka pasien terkonfirmasi di Sumut tidak akan membengkak.
"Inilah sedang kita evaluasi. Nanti kadis kesehatan lah. Gubernur kan jagonya, tak perlu. Anak buah dululah, nanti kalau tak bisa anak buah baru gubernur. Dan itu nanti semakin parah lah, karena saya pun tak mengerti juga," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
Gerindra Sebut Istri Edy Rahmayadi Pernah Polisikan Kader PDIP Terkait Benteng Putri Hijau
-
Gerindra Minta Hasto Jangan Baper Terkait Pilgubsu 2024: Bobby Nasution Solusi Pembangunan di Sumut
-
Berapa UMP Sumatera Utara 2025? Berikut Simulasi Hitungannya
-
Soal Situs Benteng Putri Hijau, Tim Bobby-Surya Ditegur Penasihat Hukum Edy Rahmayadi
-
Spanduk 'Tangkap dan Penjarakan Pelaku Perusakan Benteng Putri Hijau' Muncul di Medan
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Remaja Wanita Diculik Kawanan Bersenpi di Labura Sumut, Minta Tebusan Rp 400 Juta, 3 Pelaku Ditangkap
-
Lari ke Aceh, Pelaku yang Buang Mayat Wanita dalam Tas di Karo Ditangkap
-
Polres Labusel Launching Gugus Tugas Ketahanan Pangan
-
Seniman Luncurkan NFT Bobby Nasution, Bangkitkan Seni Digital Sumatera Utara
-
Polres Labusel Pergoki Maling Sawit Miliki Sabu