SuaraSumut.id - Penggunaan pembayaran digital di Asia Pasifik tumbuh pesat selama pandemi Covid-19. Hal ini berdasarkan penelitian terbaru dari perusahaan Kaspersky.
Riset "Mapping a Secure Path for The Future of Digital Payments in APAC", menunjukkan sebagian besar responden, 90 persen menggunakan aplikasi pembayaran digital setidaknya sekali dalam setahun terakhir.
Melansir dari Antara, Sabtu (16/10/2021), hampir dua dari 10 orang, 15 persen, baru menggunakan pembayaran digital saat pandemi Covid-19.
Temuan Kaspersky, persentase pengguna uang elektronik baru di Indonesia mencapai 13 persen, setara dengan Thailand. Filipina menjadi yang tertinggi untuk pengguna baru uang elektronik, yaitu 37 persen.
Baca Juga: Ratusan Orang di Holywings Tebet Digerebek Polisi
Riset tersebut menunjukkan uang tunai masih menjadi primadona untuk transaksi di Asia Pasifik, namun, pertumbuhan penggunaan pembayaran digital juga menggembirakan.
Para responden menilai pembayaran digital membantu mereka menjaga jarak fisik (45 persen) dan ini adalah satu-satunya cara bertransaksi ketika sedang karantina wilayah (36 persen).
Namun masih ada pengguna yang takut kehilangan uang (48 persen) dan takut menyimpan data keuangan secara online (41 persen).
Responden lain menyebutkan pembayaran digital ini terlalu merepotkan (26 persen) atau perangkat pribadi mereka tidak terlalu aman (25 persen).
Kaspersky membagikan tips agar transaksi dengan pembayaran digital tetap aman.
Baca Juga: Doa Sule untuk Sang Bayi, Berharap Lebih Mirip Nathalie
1. Perangkat dan internet sendiri
Saat menggunakan pembayaran online, pakai perangkat dan sambungan internet sendiri, WiFi publik memiliki kemungkinan disusupi penjahat siber.
2. Jaga kerahasiaan PIN
Simpan nomor PIN, kata sandi dan kode one-time password (OTP) untuk diri sendiri, jangan pernah membagikannya meski pun ke keluarga dekat. Membagikan kode atau kata sandi ke orang lain sering menjadi jalan masuk peretas untuk mencuri informasi sampai urusan perbankan.
3. Waspada informasi palsu
Pengguna juga harus waspada terhadap komunikasi palsu di dunia digital. Jangan pernah membagikan informasi pribadi di dunia maya, terutama jika berkaitan dengan keuangan dan pembayaran.
Berita Terkait
-
Rahasia Parkir Mobil Matic yang Jarang Diketahui, Jangan Sampai Salah Posisi
-
Pilihan Hemat nan Bijak! 4 Jenis Barang yang Aman Dibeli Preloved
-
Stop Abaikan si Kecil, Kenali Penyebab Pentil Ban Motor Harus Segera Diganti
-
Tips Bangun Pagi Tanpa Perlu Alarm
-
Pagar Rumah Seret saat Dibuka, Begini Cara Memperbaikinya
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Sumatera Utara Masih Dihantui Cuaca Ekstrem, Waspada Hujan Lebat dan Bencana!
-
Jalur Medan-Berastagi Dibuka untuk Evakuasi, Transportasi Umum Belum Bisa Lewat!
-
Guru Pedalaman Aceh Puji Kebijakan Presiden Prabowo Subianto Naikan Gaji Pendidik: Kabar yang Telah Lama Kami Nantikan!
-
10 Kecamatan di Medan Terendam Banjir, Ribuan Rumah Terdampak
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir