SuaraSumut.id - Video TikTok yang menampilkan seorang pemuda dengan kemampuannya meninju pohon pisang, pohon kelapa dan lainnya belakangan ini viral.
Dalam pembukaan dan penutupan videonya, pemuda tersebut selalu mengucapkan 'Salam dari Binjai. Diketahui yang mempopulerkannya adalah pemilik akun TikTok@parispernandes_.
Video yang diunggah pemuda itu telah ditonton jutaan kali. Video itu banyak diduetkan pengguna TikTok dan diunggah ulang.
Melansitr dari hitekno.com, Sabtu (23/10/2021), tidak sedikit warganet yang melakukan troll hingga memberikan meme balasan terhadap "Salam dari Binjai".
"Udah lu potong belakangnya bro," kata warganet.
Pemilik akun lalu membuktikan dan merekam bagian belakang pohon pisang. Dapat dilihat bahwa pohon itu nampak tak terpotong dan dalam kondisi sempurna.
Lantas apa arti Salam dari Binjai dan mengapa viral di media sosial?
Sebenarnya salam dari Binjai tidak memiliki arti khusus. Sapaan itu hanya digunakan oleh pemuda tersebut untuk menunjukkan tempat asalnya, yaitu Binjai.
Melansir dari wikipedia, Binjai merupakan salah satu kota yang ada di Sumatra Utara. Binjai terletak 22 km di sebelah barat Kota Medan.
Baca Juga: Mobil Masuk Ragunan, TMII, Ancol Pakai Sistem Nomor Ganjil Genap
Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara, serta berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan. Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai memang sangat terkenal.
Dalam versi lain yang merujuk dari beberapa referensi, asal-muasal kata "Binjai" merupakan kata baku dari istilah "Binjéi" yang merupakan makna dari kata "ben" dan "i-jéi" yang dalam bahasa Karo artinya "bermalam di sini".
Pengertian ini dipercaya oleh masyarakat asli kota Binjai, khususnya etnis Karo merupakan cikal-bakal kota Binjai pada masa kini. Hal ini berdasarkan fakta sejarah, bahwa pada masa dahulu kala, Binjai merupakan perkampungan yang berada di jalur yang digunakan oleh "Perlanja Sira" yang dalam istilah Karo merupakan pedagang yang membawa barang dagangan dari dataran tinggi Karo dan menukarnya (barter) dengan pedagang garam di daerah pesisir Langkat.
Berita Terkait
-
Viral! Pedagang Keliling Salat di Pinggir Jalan, Warganet Malah Salfok ke Pengendara Motor
-
Viral, Nikita Mirzani Jadikan Bacaan Salat Bahan Candaan, Netizen: Siksa Kubur Menanti
-
Viral! Kembali Terjadi Pemotor Onani di Pinggir Jalan, Publik Pekalongan Resah
-
'Salam dari Binjai' Viral, Video Cowok Tinju Pohon Pisang Ditonton 33 Juta Kali
-
Viral Split Bill Saat Pergi dengan Lawan Jenis, Pakar Psikologi Angkat Bicara
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera