Menurut Fitriani, sekolah merupakan tempat membangun budaya. Di tengah pandemi ini, prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) merupakan budaya baru yang harus dijalankan.
Melalui proses pendisplinan prokes 3M yang ketat dan disiplin, ungkapnya, harapannya budaya sehat dan aman tumbuh di benak sanubari anak-anak.
"Mereka akan menjadi terbiasa dan terlatih untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya masing-masing. Sebab, semua orang tidak tahu sampai kapan pandemi ini berlangsung. Semakin baik menjalankan prokes 3M, maka roda kehidupan bisa berjalan dan ekonomi bergulir, pendidikan berlangsung, masyarakat mendapat pendapatan serta anak-anak bisa mendapatkan pendidikan," ungkapnya.
Jadi pelaksaan prokes 3M yang ketat, tegas Fitriani, tidak bisa dipandang hanya untuk mencegah klaster sekolah, tetapi juga untuk membangun budaya sehat dan aman di masa depan.
Agar prokes berjalan dengan baik, ia mengatakan, unsur pengawasan menjadi kuncinya. Untuk itu harapnya pengawasan sebaiknya dilakukan pihak internal dan eksternal sekolah.
"Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan prokes di sekolah, menjadi kunci penting untuk memastikan sekolah aman dan sehat,” jelasnya.
Firiani menilai, Bobby Nasution sukses mempercepat vaksinasi bagi para guru dan pelajar serta memperkuat prokes di sekolah-sekolah. Sebab, percepatan vaksinasi dan memperketat prokes ini dinilai sebagai salah satu kunci untuk memberi rasa aman bagi para guru dan pelajar pada saat PTM berlangsung.
Apalagi, ungkapnya, mencapai angka vaksinasi pelajar sebanyak 80% dan guru sebanyak 86% itu bukanlah perkara mudah. Sebab, banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari ketersediaan vaksin, vaksinator dan warga sekolah yang mau divaksin.
"Pak Wali sukses di tiga bidang ini, mulai menyediakan vaksin yang cukup, pendistribusian yang baik serta berhasil mendorong kepercayaan warga sekolah untuk mau divaksin," paparnya.
Baca Juga: Kreatif, Sunardi Sulap Area Perbukitan jadi Kompleks Candi
Diakui Fitriani, tingginya angka vaksinasi yang telah dicapai akan membuat lebih percaya diri dalam melakukan PTM. Rasa percaya diri ini, jelasnya, akan membuat lebih merasa aman dan nyaman.
"Namun harus terus diingat, vaksin tidak membuat kita kebal dan masih bisa terpapar virus Corona. Apalagi mutasi virus ini masih terus berlangsung, jadi masih banyak kemungkinan kita terpapar Covid-19 dengan varian yang lebih membahayakan. Jadi vaksinasi harus selalu diikuti dengan pelaksanaan prokes 3M yang ketat,” tukasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tinjau Pembetonan Jalan, Bobby Nasution Ingatkan Soal Drainase
-
Lantik 50 Pejabat, Bobby Nasution: Langsung Bekerja
-
Cekatan Pimpin Kota Medan, Bobby Nasution Jadi Harapan Warga
-
Bobby Nasution Akui 90 Persen Banjir di Medan Disebabkan Buruknya Drainase
-
Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Bobby Nasution Pertimbangkan Penyekatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan