SuaraSumut.id - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memanggil Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris, pada Minggu (28/11/2021).
Pemanggilan dilakukan untuk meminta penjelasan terkait adanya isu penjualan aset Bandara Kualanamu.
"Saya minta semua dengarkan omongan beliau. Ramai katanya Kualanamu dijual sama India. Saya pun tak tau. Jadi langsung saja ke sumber yang utama," katanya, melansir Antara.
Haris menjelaskan, kemitraan strategis pengelolaan Bandara Kualanamu lebih kepada ke kemitraan strategis, yakni kerja sama, bukan penjualan aset.
Pihaknya ke depan memiliki harapan bagaimana menjadikan Bandara Kualanamu menjadi HUB Internasional.
Baca Juga: Tiga Kiai Sepuh Dukung Rais Aam Percepat Jadwal Muktamar NU
"Makanya kita membutuhkan kerja sama dengan GMR Airport yang nanti bisa membawa traffic ke Bandara Kualanamu khususnya penerbangan internasional," katanya.
GMR akan masuk ke dalam kepemilikan saham PT Angkasa Pura Aviasi dengan kepemilikan 49 persen.
"Jadi bukan Bandara Kualanamu. Bandara Kualanamu merupakan aset PT Angkasa Pura II," katanya.
Aset tersebut merupakan kekayaan negara yang sudah dikelola PT Angkasa Pura II.
"Jadi bukan PT Angkasa Pura II-nya melepas saham tapi anak PT Angkasa Pura II-nya (PT Angkasa Pura Aviasi),” pungkasnya.
Baca Juga: Rendam Ratusan Rumah, Wabup Sebut Banjir Bandang Garut Tak Timbulkan Korban Jiwa
Dari sisi ini, ia menegaskan, tidak ada aset yang berpindah ke GMR. Namun di media seolah-olah Bandara Kualanamu yang dijual.
"Saya bisa tegaskan dan jaminan bahwa tidak ada aset yang berpindah, semua masih aset Milik PT AP II,” ungkapnya.
Kemudian PT AP II masih memperoleh pendapatan dari deviden. Inilah menjadi tujuan utama pihaknya karena sekarang kalau dilihat total dari bandara di Indonesia, marketnya masih kepada domestik.
Edy menambahkan, setelah ini jangan lagi dikembang-kembangkan isu tersebut sehingga rakyat hilang kepercayaan dengan pemimpinnya.
Ia berharap jangan ada lagi ribut-ribut mengenai isu Bandara Kualanamu dijual.
"Di-counter itu isu, tangkis," tukasnya.
Berita Terkait
-
Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Sangat Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi
-
Gerindra Sebut Istri Edy Rahmayadi Pernah Polisikan Kader PDIP Terkait Benteng Putri Hijau
-
Soal Situs Benteng Putri Hijau, Tim Bobby-Surya Ditegur Penasihat Hukum Edy Rahmayadi
-
Spanduk 'Tangkap dan Penjarakan Pelaku Perusakan Benteng Putri Hijau' Muncul di Medan
-
Penasehat Hukum Edy Rahmayadi Bantah Tudingan Korupsi Benteng Putri Hijau
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
4 Orang Tewas Dalam Banjir Bandang di Sibolangit, 2 Masih Hilang
-
Kembali Pimpin Medan usai Kampanye Pilgub Sumut, Bobby Nasution Resmikan 60 Bus Listrik
-
Longsor di Karo Sumut, 10 Orang Hilang
-
Banjir dan Tanah Longsor Terjang 5 Lokasi di Sumut, 10 Orang Tewas
-
Longsor Terjang Padang Lawas Sumut, 4 Orang Meninggal