Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 28 Desember 2021 | 20:26 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi [Ist]

SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi kembali menjadi sorotan. Kali ini, Edy menjewer kuping pelatih biliar Khoiruddin Aritonang.

Hal itu terjadi saat acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX Papua, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12/2021).

Video detik-detik Edy menjewer kuping Khoiruddin menjadi viral di media sosial. Hal itu dipicu karena pelatih biliar itu disebut tidak tepuk tangan saat Edy memberikan kata sambutan.

"Saya mau jadi gubernur karena mengembalikan Sumatera Utara ini," kata Edy.

Baca Juga: Kualitas Thailand di Atas Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri: Bola Itu Bundar

Tiba-tiba Edy menunjuk salah seorang tamu yang tidak tepuk tangan. Mantan Pangkostrad itu meminta agar pria yang belakangan diketahui bernama Khoiruddin naik ke atas podium.

"Yang pakai koplo itu siapa, yang baju kuning, ha kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan. Sini, sini," kata Edy.

Tak berhenti sampai disitu, Edy melayangkan tangannya ke telinga pelatih biliar dan menjewernya.

"Pelatih gak tepuk tangan. Gak cocok jadi pelatih ini," kata Edy.

Merasa dipermalukan, pria yang akrab disapa Choki itu langsung meninggalkan lokasi acara.

Baca Juga: Sunan Kalijaga Mundur dari Kuasa Hukum Doddy Sudrajat, Penyebabnya Karena Ini

"Udah pulang gak usah dipakek lagi. Kau langsung keluar tak usah di sini, yang tak mau berdiri keluar, kita butuh Sumatera Utara yang benar. Saya harus berlakukan ini," katanya.

Choki pun balas balik mengecam tindakan orang nomor satu di Sumut tersebut.

"Aku bingung, apa yang harus ditepuk tangankan dari beliau. Toh semua-semuanya biasa aja, jadi kenapa hanya karena tidak tepuk tangan, jadi kena marah di depan orang ramai," katanya kepada SuaraSumut.id, Selasa (28/12/2021).

Menurut Choki, selama ini perhatian Pemprov Sumut di cabang olahraga biliar sangat minim. Oleh sebab itu, ia heran mengapa Edy mengamuk hanya karena dirinya tidak tepuk tangan.

"Minim perhatian terhadap dunia olahraga, tapi gila hormat dan tepukan tangan dari penggiat olahraga. Hal spektakuler apa yang dibuatnya, sehingga penting kali tepuk tangan," katanya.

Sarankan Edy ke Psikiater

Sementara itu, Ketua DPD GMNI Sumut Daniel Sigalingging menyarankan agar Edy ke psikiater.

"Ini Gubernur Sumut sepertinya perlu ke psikiater. Masa karena orang tidak tepuk tangan ketika dia bicara, sampai dipanggil ke depan, dijewer, dianggap remeh, bahkan sampai diusir. Ini bukan masalah over gila hormat lagi, tetapi ada gangguan pada psikologis beliau," kecamnya.

Daniel juga mempertanyakan maksud kalimat "tidak usah dipakai lagi, kau langsung keluar" yang dilontarkan Edy.

"Apakah dalam statement itu pelatih billiar dikeluarkan dari tim kepelatihan olahraga biliar Sumatera Utara? Kalau benar dikeluarkan, Edy telah memutus sumber rezeki dan mata pencaharian pelatih itu hanya karena tidak tepuk tangan padanya," katanya.

Ia mengaku, Edy harus minta maaf langsung kepada pelatih tersebut dan juga kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara atas tingkah lakunya.

Dirinya juga menyarankan untuk langsung berangkat ke psikiater. Bahkan Daniel siap mendanai biaya pengobatan Edy jika memang diperlukan.

"Memang minim etika dan minim prestasi Gubernur Sumut ini. Jika terekspos media selalu hal kontroversi yang tersorot," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More