Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 02 Januari 2022 | 21:31 WIB
Tangkapan layar pemuda menunjukkan kursi rusak di kawasan Merdeka Walk. [ TikTok @Ardian]

SuaraSumut.id - Video yang memperlihatkan seorang pemuda mengeluhkan kondisi kursi besi yang rusak di seputaran Merdeka Walk Medan viral di media sosial. Video itu diunggah oleh akun TikTok @Ardian, pada Sabtu 1 Januari 2022.

Dilihat SuaraSumut.id, Minggu (2/1/2022), pemuda itu mengaku sehari-harinya berjualan es di seputaran Merdeka Walk.

"Kepada Pemkot Medan, kenali saya Ardian yang jual es di Lapangan Merdeka. Ini es saya pak, untuk Pak Edy Gubernur, ini saya jual es cappucino cuma Rp 10 ribu, ini ada Taro juga satunya Rp 10 ribu," kata pemuda dalam video.

Ia menjelaskan, banyak kursi yang ada di seputaran Merdeka Walk  rusak. Hal itu membuat pengunjung menjadi tidak nyaman. Dirinya meminta agar kursi tersebut segera diperbaiki.

Baca Juga: Status Pandemi Covid-19 Resmi Diperpanjang Presiden Jokowi

"Jadi mau bilang, kursi di Merdeka Walk pada patah semua pak tolong digantilah pak. Kasihan pengunjungnya gak ada kursi pada patah semua, tengok ni, tengok pak ya kursinya pada hancur pada dicabut-cabutin semua besinya," ujarnya.

Pemuda itu kemudian menunjukkan kursi besi yang patah. Bahkan ada lempengan besi yang raib. Pemuda itu mengusulkan fasilitas umum, berupa kursi sebaiknya diganti dengan bahan kayu agar besinya tidak dicuri.

"Yang ini. Kayak gitu pak pada dicabut semua besinya, tolong pak diganti dengan kayu aja biar gak dicabut lagi besinya," katanya.

Pemuda itu khawatir jika terjadi pembiaran maka kursi di Lapangan Merdeka bisa habis tak bersisa.

"Satu-satu diambil lama- lama hilang abis gundul. Kayak ginilah contohnya, kayak gini jadinya dicabutin satu-satu, gundul semua kursi-kursinya," tandasnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool, Big Match Liga Inggris

Video tersebut mendapat beragam komentar oleh warganet.

"Itu bukan urusan Pak Edy bang, mengenai tata kelola fasilitas kota, tapi itu urusan Wali Kota," kata warganet.

"Medan ini susah untuk ditata, pagar pembatas jalan di bawah jembatan layang dicopot sama parnap-parnap, dijual kiloan," tulis warganet.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

Load More