SuaraSumut.id - Enam orang saksi dan bukti-bukti dihadirkan dalam sidang permohonan suntik mati (eutanasia) nelayan bernama Nazaruddin Razali.
Sidang tersebut digelar di PN Lhokseumawe, Aceh, melansir Antara, Kamis (20/1/2022). Keenam saksi yang dihadirkan merupakan nelayan keramba di Waduk Pusong Lhokseumawe. Mereka adalah Zikrillah, Zulmi, Abdul Wahab, Amiruddin, Arifin dan Saiful Bahri.
Penasihat hukum pemohon, Saputra mengatakan, para saksi menyampaikan relokasi nelayan di Waduk Pusong membuat pemohon dan nelayan lainnya merasa tertekan.
"Dari keterangan saksi-saksi dapat menggambarkan bahwa keputusan merelokasi nelayan dari Waduk Pusong sangat menekan mereka," katanya.
Para nelayan mengaku selama ini mereka menggantungkan hidup dengan keramba budi daya ikan di waduk tersebut. Hal itu sudah mereka lakukan sejak puluhan tahun silam.
"Hakim sudah mendengarkan keterangan dari saksi-saksi dan barang bukti. Hasil sidang akan ditetapkan pekan depan dengan agenda sidang mendengarkan putusan hakim," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dirut Pegadaian Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumut
-
Telkomsel Pulihkan 21 Site di Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan Sosial
-
Jelang Natal, Asian Agri Adakan Pasar Murah Minyak Goreng di Labusel
-
Puncak HUT Ke-68, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh
-
Anak Perempuan Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan Ternyata Masih SD, Motifnya?