SuaraSumut.id - Badan Intelijen Ukraina tuding pasukan Rusia menembak iring-iringan kendaraan yang mengevakuasi perempuan dan anak-anak dari desa Peremoha dekat ibu kota Kiev.
Insiden tersebut menewaskan tujuh orang, termasuk salah satunya anak-anak.
Menurut Badan Intelijen Ukraina, konvoi itu meninggalkan desa secara mandiri dan menggunakan “koridor hijau” untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
"Ini sangat berbahaya, karena pasukan pendudukan Rusia melepaskan tembakan ke warga sipil,” menurut Badan Intelijen Rusia, Minggu (13/3/2022).
Baca Juga: Digugat Warga Korban Banjir, Pengerukan Kali Mampang Ditarget Rampung Juni Tahun Ini
"Kami menghimbau kepada seluruh warga yang berada dalam bahaya untuk mengikuti informasi resmi jalur evakuasi dan hanya menggunakan jalur yang aman," tambahnya.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut dan Rusia tidak memberikan komentar.
Ukraina menuduh Rusia mencegah evakuasi dari zona konflik dengan tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati dan melepaskan tembakan ke warga sipil.
Rusia membantah bahwa pihaknya menargetkan warga sipil sejak awal invasi pada 24 Februari.
Sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari, meski angka sebenarnya kemungkinan "jauh lebih tinggi", menurut misi pemantau PBB, Sabtu (5/3).
Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.
OHCHR adalah kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia.
"OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," katanya.
Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk bisa melewati pengepungan pasukan Rusia. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Gempuran Drone Rusia! 2.000 Lebih Serangan Udara ke Ukraina dalam Sebulan
-
Zelensky: Ukraina Semakin Dekat dengan Akhir Perang!
-
Pengungsi Ukraina Terancam Dikembalikan usai Hungaria Terapkan Undang-undang Baru
-
Ukraina Tolak Mentah-Mentah Usulan Damai Presiden Rusia, Kenapa?
-
Tanpa Kompromi! Zelenskyy: Putin Pilih Pembunuhan, Ukraina Akan Akhiri Perang dengan Cara Sendiri!
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Momen Bobby Nasution Ziarah ke Makam Ayah Jelang Pencoblosan Pilgub Sumut 2024
-
Polisi Dilarang Bawa Senjata Api Saat Jaga TPS Pilkada Sumut 2024
-
Ibu di Medan Polisikan Anak Kandung karena Sering Diancam Parang, Pelaku Ditangkap
-
Tim Edy-Hasan Datangi Majelis Wali Amanat USU, Desak Periksa Rektor Muryanto Diduga Cawe-cawe
-
Manfaat Laptop AI Tipis ASUS Zenbook S 14 OLED