Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 19 Maret 2022 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Seorang petani mencoba mengumpulkan sisa bibit padi yang masih dapat diselamatkan akibat terendam banjir. [ANTARA]

SuaraSumut.id - Tujuh dari belasan hektare tanaman padi petani di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), terdampak banjir. Hal ini akibat luapan Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur.

"Itu hasil pendataan sekaligus laporan tercatat kita di lapangan bersama PPL Angkola Sangkunur," kata Koordinator BPP Simatàniari Dinas Pertanian Tàpsel Ramadianyo, melansir Antara, Sabtu (19/3/2022).

Untuk wilayah Simataniari, dari tujuh hektare luas pertanaman padi lokal sekitar lima hektare yang terdampak. Umurnya antara 7 hingga 80 hari setelah tanam.

"Sedang di wilayah Rianiate dari 10 hektare luas pertanaman padi varietas lokal sekitar dua hektare terdampak. Umurnya antara 90 hingga 110 hari setelah tanam," katanya.

Baca Juga: Ajaib Luncurkan e-IPO untuk Permudah Investor Beli Saham GoTo

Ia mengatakan, air juga sempat merendam ratusan permukiman warga. Dikhawatirkan kondisi tanaman semakin memburuk karena terendam.

Sebelumnya, hujan yang turun beberapa hari telah mengakibatkan permukaan air Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur meluap.

Tidak hanya ratusan permukiman warga namun sejumlah hektare persawahan dan perkebunan masyarakat Kampung Setia Baru dan Muara Pardomuan, dan sejumlah di Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur ikut terendam dan berdampak buruk terhadap petani.

Load More