Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 28 Maret 2022 | 13:13 WIB
Seorang model (kiri) tampil pada acara peragaan busana MUFFEST (Muslim Fashion Festival) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/4/2021). [Antara]

SuaraSumut.id - Disbudpar berkeinginan Aceh menjadi kiblat fesyen muslim di Indonesia, bahkan sampai ke Asia Tenggara.

Demikian disampaikan oleh Kabid Sejarah dan Nilai Budaya, Evi Mayasari, melansir Antara, Senin (28/3/2022).

"Ini sangat mungkin karena kita ketahui Aceh mayoritas muslim, mestinya fesyen muslimah itu berkiblat di Aceh," katanya.

Kepala Implementasi Bank Indonesia, Leny Novita mengatakan, industri fesyen muslim menjadi salah satu kekuatan besar yang dimiliki Indonesia. Sehingga bisa menjadi industri yang sangat menjanjikan di Aceh.

Baca Juga: Raphinha Kian Dekat ke Barcelona, Liverpool Pusing Cari Pengganti Mohamed Salah

"Data dari Global Islamic Ekonomi menujukkan bahwa indikator fesyen muslim Indonesia memiliki poin sebesar 34,26 mengungguli rata-rata global, yaitu 17,55," katanya.

Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan pengeluaran untuk sektor fesyen muslim pada urutan lima tertinggi setelah Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan.

Dengan demikian, perkembangan industri fesyen muslim dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pergerakan ekonomi di Aceh.

"Dengan makin berkembangnya industri fesyen ini, tentu akan melibatkan orang lain serta membutuhkan bahan baku dari pengrajin lokal, tetapi tetap mengacu pada inspirasi tren global," tukasnya.

Baca Juga: Profil Muhammad bin Husein Alatas, Menantu Habib Rizieq yang Jadi Ketum FPI Baru

Load More