Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 13 April 2022 | 18:19 WIB
Ade Armando menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta usai menjadi korban penganiayaan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). [Instagram @dennysirregar]

SuaraSumut.id - Polisi menangkap pelaku pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando. Polisi menyebut, salah satu pelaku pengeroyokan mengaku kesal dengan tulisan korban di media sosial.

"Saudara MB mengaku kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban di media sosial," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, melansir Antara, Rabu (13/4/2022).

Pelaku K mengaku ikut mengeroyok Ade Armando karena situasi yang ada di tempat kejadian perkara.

"Untuk motif DH masih belum bisa kita sampaikan karena yang bersangkutan baru saja ditangkap," katanya.

Baca Juga: Deswita Maharani Ungkap Awal Putuskan Berhijab: Aku Deg-degan Keluar Rumah

Kekinian masih ada tiga pelaku yang masih buron, yaitu AP, AL dan AM. Selain itu, petugas juga menangkap satu orang provokator pengeroyok berinisial AP.

"Di video yang beredar di media sosial, AD memprovokasi dengan mengeluarkan kata-kata 'Ade Armando sudah mati dan semua turun yang ada di Jakarta'," katanya.

Diberitakan, pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando babak belur digebuki dan sempat ditelanjangi massa.

Ade diselamatkan petugas dari amuk massa yang berada di lokasi unjuk rasa. Ade menderita luka di bagian kepala sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

Baca Juga: Gibran Mau Ikut Demo Tolak Jokowi 3 Periode, BEM SI: Telepon Presiden Saja

Load More