Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 23 April 2022 | 16:52 WIB
Paramedis bersiap memindahkan mayat seorang pria ke kantung jenazah di lokasi ledakan di Mogadishu, Somalia. [Dok.Antara]

SuaraSumut.id - Bom meledak di restoran pinggir pantai ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Jumat (22/4/2022). Akibat kejadian itu, enam orang warga sipil tewas di lokasi kejadian.

"Sejauh ini kami telah mengevakuasi enam jenazah warga sipil dan tujuh korban lainnya yang terluka," kata Abdikadir Abdirahman, direktur Layanan Ambulans Aamiin, Sabtu (23/4/2022).

Kelompok al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Juru bicara mereka, Abdiasis Abu Musab, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya menyasar "petugas keamanan dan politisi pemerintah yang murtad."

Al Shabaab kerap melakukan pengeboman di Mogadsihu dan di tempat lainnya sebagai bagian dari perang melawan pemerintah pusat di negara Tanduk Afrika tersebut.

Baca Juga: Ledakan di Restoran Pinggir Pantai Somalia Tewaskan Enam Orang

Kelompok itu sudah bertahun-tahun berupaya menggulingkan pemerintah pusat dan mendirikan pemerintahannya sendiri berdasarkan penafsiran ketat mereka atas hukum syariat Islam.

Resto makanan laut Pescatore, yang baru saja beroperasi di Pantai Lido di bagian selatan Mogadishu, sering kali dikunjungi pejabat keamanan dan pemerintah.

Belum diketahui pasti apakah ada di antara mereka yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Ratusan anggota dewan Somalia akhirnya dilantik pekan lalu, membuka jalan untuk menunjuk pemimpin yang baru lewat sebuah proses yang tertunda selama berbulan-bulan di tengah perebutan kekuasaan antara presiden dan perdana menteri saat ini. (Antara/Reuters)

Baca Juga: Ramadhan Warga Somali di Minneapolis: Longgarnya Prokes, Iftar Bersama dan Tarawih

Load More