SuaraSumut.id - Mantan kepala cabang salah satu bank swasta di Medan, berinisial VS (56) melaporkan PT RFB atas dugaan penipuan dalam bentuk investasi. Kerugian korban disebut sebesar Rp 2,1 miliar.
Menanggapi hal itu, Kepala Cabang PT RFB Medan, Sonya Kadarmanik mengatakan, pihaknya menghormati siapapun yang menggunakan haknya sebagai warga negara untuk memperoleh kepastian hukum sesuai undang-undang yang berlaku di Indonesia.
"Sebagai pihak perusahaan, kami juga akan menggunakan hak yang sama sesuai dengan fakta di lapangan," katanya, Minggu (24/4/2022).
Dirinya berharap semua pihak dapat mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam peristiwa ini. Selain itu, dapat melihatnya dengan objektif.
Baca Juga: Perludem Sebut Wacana Penundaan Pemilu 2024 Belum Usai, Sebab Peraturannya Belum Kunjung Terbit
"Mari kita menggunakan kedua mata kita untuk melihat semua hal dari berbagai sisi. Sehingga memperoleh pandangan secara objektif," ujarnya.
Ia menjelaskan, PT RFB Medan merupakan perusahaan pialang berjangka yang legal dan terdaftar di Bappepti.
"Dalam menjalankan bisnis sebagai perusahaan yang legal. Kami telah memiliki standar operasional dan tunduk, taat terhadap peraturan dari badan pengawas dan lembaga SRO," katanya.
Diberitakan, korban melaporkan PT RFB ke Polda Sumut. Laporan tertuang dalam nomor laporan LP/B/664/IV/2022/SPKT/Polda Sumatera Utara tanggal 6 April 2022.
Korban melapor didampingi kuasa hukumnya Rinto Maha SH dari Lazzaro Law Firm.
Korban disebut merasa terjebak hingga saat itu psikologinya jadi terganggu karena sudah kehilangan uang yang cukup besar.
Baca Juga: Video Call dengan Penggemar, Joy Red Velvet Dikritik Setengah Hati saat Diminta Nyanyi
"Saat ini korban sudah merasa tersandera. Karena uangnya sudah tertanam. Kita sedang membuka hotline korban dugaan penipuan PT RFB. Karena yang menderita buka saja klien kita, tapi banyak juga orang-orang di luar sana," katanya.
Modus yang digunakan untuk menjerat kliennya, yaitu menggunakan keluarga sebagai ujung tombak untuk mendapatkan nasabah.
"Mereka masuk melalui marketing yang juga saudara dari korban. Dia diberikan target, supaya bisa mendapat gaji. Statusnya sebagai karyawan, maka dia harus mendapatkan konsumen atau nasabah," jelasnya.
Setiap marketing marketing diminta menarik nasabah Rp 100 juta. Marketing ini juga menawarkan produk investasi emas kepada kliennya hingga jadi nasabah.
"Korban merasa yakin hingga masuk untuk berinvestasi. Terjerumuslah pertama kali deposit Rp 100 juta," katanya.
Setelah deposit Rp 100 juta, kemudian para diduga pelaku meminta uang lagi. Menurut mereka berdasarkan hasil perdagangan investasi emas ternyata hasilnya loss, menandakan dia mengalami kerugian.
"Lalu diberikanlah Rp 100 juta lagi supaya dapat untung, jadi Rp 200 juta. Setelah uang itu diberikan, diminta lagi hingga nilainya mencapai Rp 400 juta," jelasnya.
Meski telah berinvestasi kata Rinto mengatakan, namun korban tidak pernah memiliki fisik emas tersebut.
Kontributor : Budi warsito
Berita Terkait
-
Prabowo Kejar Invetasi Volkswagen dan Ford di Tengah Penurunan Industri Otomotif
-
Diisukan Akan Damai dengan Pelaku Penipuan, Bunga Zainal Murka: Jangan Bikin Narasi Salah!
-
Farhat Abbas soal Dugaan Dana UMKM Rp55 Miliar: Nggak Nyambung Sama Sekali!
-
Farhat Abbas Jawab Tudingan Kantongi Dana UMKM Rp55 Miliar: Nggak Nyambung
-
Strategi BCA Tingkatkan Literasi-Inklusi Keuangan ke Nasabah
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Smartfren Perkenalkan Unlimited Suka-Suka, Harga Mulai Rp 9 Ribu
-
Masyarakat Rantauprapat Antuasias Ikuti Acara Sehat Bersama Asian Agri dan Tanoto Foundation
-
Rumah Wakil Ketua DPRD Labuhan Batu Diteror Bom Molotov: Saya Serahkan ke Polisi!
-
Polisi Buru Pelempar Botol ke Bobby-Edy, Pilkada Sumut Memanas!
-
Bobby Nasution Minta Tim Cabut Laporan Kasus Mobilnya Dilempar Usai Debat Kedua Pilgub Sumut