Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 01 Mei 2022 | 20:24 WIB
Sejumlah warga korban kebakaran berada di tenda pengungsian di Medan Area, Kota Medan. [Suara.com/M Aribowo]

SuaraSumut.id - Musibah kebakaran hebat yang menghanguskan 41 unit rumah di Jalan Wahidin Gang Lurah, Kecamatan Medan Area, menyisakan duka mendalam bagi 154 orang korban yang kini kehilangan tempat tinggal.

Paling menyedihkan lagi, peristiwa nahas yang terjadi Minggu (1/5/2022) dini hari itu terjadi sehari jelang perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Salah seorang korban kebakaran, Siti Khadijah Nasution mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi ketika dia sedang tidur dan seketika terjaga mendengar teriakan korban.

"Ibu pun dibangunkan sama pemuda setempat, bu bangun, rumah kos terbakar, ibu pun larilah manggil cucu-cucu di loteng," ujarnya.

Baca Juga: Sambangi Pengungsian Korban Kebakaran 41 Rumah di Medan, Bobby Nasution Janji Maksimalkan Bantuan dan Kirim Kue Lebaran

Setelah berhasil menyelamatkan diri dan keluarga, Khadijah lalu keluar rumah, tanpa sempat menyelamatkan barang berharga miliknya. Ia pun melihat api dengan cepat berkobar merembet ke rumah warga lainnya.

"Kutengok api semakin marak, angin kencang, harta benda yaudalah (habis dilahap api) yang penting anak cucu semua selamat," kata Khadijah.

Saat kebakaran terjadi petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan karena terhalang akses masuk ke lokasi kebakaran.

"Petugas pemadam masuk dari Jalan Kapten Jumhana gak bisa masuk ada pacakan, jadi habislah 40 rumah lebih," ungkapnya.

Wanita yang tinggal di kawasan itu sejak tahun 1975 ini pun menangis sesenggukan saat mengingat momen Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba di saat dirinya tertimpa musibah.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Medan Area, 41 Rumah Ludes Terbakar

"Yang terbakar baju-baju, semua gak bisa lagi diselamatkan, uang, kue lebaran, gak bisa lagi terpikir, uang pun entah berapa juta, maksud hati mau membayar uang zakat," ujar Khadijah.

Dalam kondisi air mata berurai, korban pun meminta bantuan dari pemerintah. "Mohon dibantulah kami, bantulah kami pak Wali, pak Gubernur tolonglah perhatikan kami disini," tangisnya memohon bantuan.

Salah seorang korban kebakaran bernama Karimudin terpaksa mengurungkan niatnya untuk mudik ke kampung halamannya di Sigli, Aceh. Padahal, saat kebakaran terjadi, Karimudin beserta rombongan keluarga sudah tiba di Langsa Aceh.

"Dia sudah sampai Langsa dapat kabar terbakar, balik lagi, sepeda motornya terbakar di rumah gak sempat kami ambil," kata Laila (45) adik korban.

Ia mengatakan saat si jago merah mengamuk, keluarga langsung menelpon Karimudin.

"Kampungnya di Sigli, udah sampai Langsa balik lagi kemari. Dia berangkat, Sabtu (30/4/2022) malam jam sembilan, selang beberapa jam Minggu dinihari jam dua terjadi kebakaran," ujar Laila.

Pantauan SuaraSumut.id di lokasi kebakaran, terlihat garis polisi terpasang di lokasi kebakaran. Kebakaran ini mengakibatkan 41 rumah terbakar, dan 154 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Sebagian warga tampak berada di tenda pengungsian, sebagian lagi tampak berada di puing-puing sisa kebakaran, menyelamatkan sejumlah barang seperti yang masih bisa digunakan.

"Mau makan pun sekarang gak bisa (gak selera), besok mau Lebaran, biasanya disini di rumah mamak semua ngumpul," tangis Loli (54) salah seorang korban kebakaran.

Diketahui, kebakaran hebat yang melanda kawasan pemukiman penduduk di Jalan Wahidin Gang Lurah Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Minggu (1/5/2022) dinihari mengakibatkan 41 unit rumah warga ludes dilahap api.

Kapolsek Medan Area Kompol Sawangin ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id di lokasi kebakaran mengatakan dari hasil penyelidikan, dugaan sementara kebakaran disebabkan karena hubungan arus pendek listrik (korslet).

"Sementara dugaan (kebakaran) arus pendek," katanya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More