SuaraSumut.id - Polisi menembak seorang terduga begal hingga tewas. Pasalnya, pria yang tidak memiliki identitas itu melawan saat akan ditangkap.
Demikian dikatakan Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan, melansir Antara, Minggu (22/5/2022).
"Meski petugas melumpuhkan dengan menembak di bagian kaki, pria yang tidak memiliki identitas diri ini masih melawan dengan mengayunkan pisaunya ke arah anggota," katanya.
Karena masih melawan, kata Tonny, petugas kembali melepaskan tembakan dan mengenai bagian punggung pelaku.
Sebelumnya sempat terjadi pergulatan antara terduga pelaku dan polisi hingga ada tindakan tegas terukur.
Terduga pelaku yang masih dalam kondisi hidup dibawa ke rumah sakit. Namun, ia dinyatakan meninggal dunia.
"Jenazah dibawa ke RSUD Curup guna untuk keperluan autopsi," katanya.
Peristiwa berawal saat petugas mendapat laporan adanya kasus pembegalan di Desa Lubuk Ubar. Petugas lalu melakukan pencegatan di depan Polsek.
Terduga pelaku bersama dengan seorang rekannya yang akan menuju ke arah Kota Lubuklinggau ini melihat ada pencegatan kemudian memutar kendaraannya kembali ke arah Kota Curup.
Baca Juga: Waduh! Adegan Film The Doll 3 Memakan Korban, Kru Dilarikan ke Rumah Sakit
"Petugas melakukan pengejaran dan berhasil menghentikan keduanya," jelasnya.
Saat penangkapan, kata Tonny, satu orang melarikan diri ke dalam kebun. Sedangkan satunya lagi berupaya melawan petugas saat akan mengamankannya.
Polisi lantas memberikan tindakan tegas terukur di bagian kaki dan bagian punggung.
Dari tangan terduga disita satu unit sepeda motor milik korban, sebilah senjata tajam jenis pisau, dan satu set kunci leter T.
"Petugas masih melakukan pengejaran terhadap seorang lagi terduga pelaku yang kabur," tukasnya.
Berita Terkait
-
Meresahkan, Makam Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Diduga Jadi Ladang Syirik
-
Hizbullah Klaim Tewaskan 100 Tentara Israel, Seribu Luka-luka!
-
Dikira Begal Gegara Bawa Parang, Pria Ini Ternyata Tawarkan Ikan Gurami
-
Tangis Tamara Tyasmara Pecah, Pembunuh Dante Divonis 20 Tahun, Lebih Ringan dari Tuntutan Mati
-
Tersambar Petir, 13 Anak Tewas di Gereja Kamp Pengungsi Uganda
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Waspada! Gelombang Tinggi Samudera Hindia Barat Nias Berpotensi 2,5 Meter, Perairan Aceh Juga Terancam
-
Penasehat Hukum Edy Rahmayadi Peringatkan Tim Bobby-Surya Jangan Asal Ngomong soal Situs Benteng Putri Hijau
-
Korban Pelanggaran HAM Aceh Tolak Pembubaran KKR: Jaga Keadilan dan Perdamaian!
-
Pj Gubernur Sumut Ajak Masyarakat Kawal Pilkada 2024: Laporkan ASN yang Tak Netral!
-
Kasus Judi Online Naik di Sumut Naik 300 Persen, Ahmad Sahroni Minta Kapolda Fokus Pemberantasan: Kasihan yang Main!