Suhardiman
Kamis, 09 Juni 2022 | 20:08 WIB
Ilustrasi mayat, jenazah. [Envato]

SuaraSumut.id - Seorang murid SD di Binjai, Sumatera Utara (Sumut), inisial MIA, meninggal dunia. MIA diduga meninggal akibat dianiaya teman sekolahnya.

Ibu korban berinisial S mengatakan, peristiwa berawal pada Sabtu (21/5/2022). Saat itu korban pulang sekolah dan mengeluh sakit, lemas serta muntah mencret.

"Saya kira anakku sakit biasa atau masuk angin. Saya berikan obat dan kasih makanan bubur," katanya melansir Digtara.com--jaringan Suara.com, Kamis (9/6/2022).

Setelah menjalani perawatan di rumah, kata S, kondisi tubuh korban terus memburuk. Korban demam dan lemas hingga nafsu makannya berkurang.

"Sampai dua hari gak nafsu makan, hanya mengeluh sakit," katanya.

Ia mengatakan, anaknya menghembuskan nafas terakhir pada Selasa 24 Mei 2022.

"Saat itu, kami menemukan kejanggalan dari jasadnya. Saya melihat kupingnya membiru, bibirnya pucat sepucat-pucatnya, badannya memerah," ujarnya.

Ia mengatakan, 10 hari setelah pemakaman korban, datang salah satu teman sekolahnya mengadukan semua kejadian sebenarnya.

"Dari cerita teman sekolahnya, korban diduga dianiaya teman-teman sekelasnya pada 21 Mei 2022. Mereka tidak terima korban mencatat nama-nama mereka yang ribut di kelas dan diserahkan ke gurunya," ujarnya.

Baca Juga: Diduga Bawa Senjata Api, Aksi Perampok di Minimarket Kawasan Otista Terekam Kamera CCTV

"Saat saya mendatangi sekolah, semua diduga pelaku mengakui perbuatannya. Bahkan pengakuan itu diucapkan disaksikan atau dihadapan guru mereka," jelasnya.

Tak cuma itu, kata S, sepeda korban juga menjadi sasaran perusakan. Bahkan korban juga diduga kerap diancam jika berani melaporkan hal itu kepada kepala sekolah maupun orang tua.

"Memang sudah sering dianiaya, ban sepedanya dikoyak, tapi korban tidak mau mengadu karena takut," katanya.

S menuding pihak sekolah sempat menantangnya untuk memperpanjang masalah. Kala itu dirinya memohon agar diduga pelaku penganiayaan anaknya dikeluarkan dari sekolah.

"Saya sempat datang ke sekolah dan bertemu dengan pihak sekolah untuk mempertanyakan masalah ini. Namun mereka menantang, menyuruh saya membawa masalah ini ke Dinas dan pihak kepolisian," katanya.

Padahal, dirinya tidak ingin membawa masalah ini ke jalur hukum. Ia hanya meminta agar diduga pelaku penganiayaan anaknya dikeluarkan dari sekolah. Namun demikian, pihak sekolah menolak permintaan itu.

Load More