Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 10 Juni 2022 | 11:00 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). [dok Pemkot Medan]

SuaraSumut.id - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta produksi minyak goreng merah inovasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dipercepat. Pasalnya, saat ini harga minyak goreng masih mahal.

"Melihat alatnya yang sederhana seperti itu, saya pun mau. Kita akan bahas, kita rencanakan. Jangan lama-lama, harus cepat ini apalagi saat ini minyak goreng mahal," kata Edy saat memberikan sambutan di PPKS Jalan Brigjen Katamso, Kamis (9/6/2022).

Edy mengatakan, minyak goreng merah ini lebih murah dan disebut memiliki gizi yang lebih baik. Untuk itu, Edy berharap minyak makan merah ini bisa meningkatkan nilai tukar petani dan gizi masyarakat.

"Dari penjelasan Kepala PPKS tadi, minyak ini lebih murah, gizinya lebih baik. Jadi, kalau kita implementasikan petani kita bisa lebih makmur dan masyarakat kita lebih sehat," kata Edy.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mandikan Jenazah Eril: Mengadzankan Sempurna di Telinganya seperti saat Lahir

Kepala PPKS Edwin Syahputra Lubis mengatakan, minyak makan merah ini kaya akan vitamin A dan zat lainnya yang dibutuhkan tubuh. Minyak goreng merah ini juga bisa berkontribusi dalam menurunkan stunting di Sumut.

"Produksinya tidak menggunakan bahan-bahan sintetis sehingga lebih rendah risiko, tetapi nutrisinya lebih banyak," kata Edwin.

Ia menjelaskan, alat produksi yang mereka miliki mampu memproduksi 50 kg minyak makan merah per jam. Bahan bakunya berasal dari CPO benih unggul kelapa sawit.

"Walau alat produksinya sederhana, bukan berarti mengurangi mutu dan keamanan pangan. Soal bahan baku, di sini melimpah dan kami menjamin ketersediaan produk dan nutrisinya," tukasnya.

Baca Juga: Asabri Resmikan Gedung Layanan Polsek Bantarbolang

Load More