Suhardiman
Rabu, 15 Juni 2022 | 17:05 WIB
Ibu korban (baju merah) menangis terduduk di lokasi pemakaman. [Suara.com/M.Aribowo]

"Misalnya tidak ditemukan tanda kekerasan, tapi dari keterangan yang kita peroleh dia itu sering di-bully. Maka kita harapkan kepada pemerintah khususnya dinas pendidikan supaya mengevaluasi lagi bagaimana sistem pendidikan untuk mencegah bully karena itu yang menjadi masalah bersama kita," tandasnya.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP M Rian Permana menyampaikan, ekshumasi ini terdiri dari pembongkaran kuburan almarhum lalu dilakukan autopsi oleh pihak RS bhayangkara.

"Untuk dilakukan penyelidikan apakah ada organ-organ atau tanda-tanda diduga akibat penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ujarnya.

Rian mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah korban.

"Nanti kalau sudah keluar, disampaikan kepada teman-teman media," katanya.

Rian mengaku sudah mengambil keterangan kepada sejumlah pihak dalam kasus ini.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, beberapa orang dari teman korban maupun sekolah dan pihak keluarga," jelasnya.

"Untuk hasil pemeriksaan masih dalam rangka penyelidikan dan kita dalami apakah memang betul atau tidaknya tindak pidana tersebut," pungkasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Baca Juga: Damkar Sleman Berbagi Cerita 'Aneh' Selama Bertugas, Tolong Wanita Takut Suara Tokek hingga Temani Orang Mau Bunuh Diri

Load More