Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 23 Juni 2022 | 19:00 WIB
Gus Miftah ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta pada Selasa (7/6/2022). [Suara.com/Rena Pangesti]

SuaraSumut.id - Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menunjukkan ketegarannya menghadapi hujatan publik pasca polemik soal rendang

Hujatan bertubi-tubi yang menerpanya ternyata tak membuatnya sampai stress. Bahkan, saat ini pendakwah kondang anti mainstream itu tetap bahagia menjalani hidupnya.

Tak mau merasa bahagia sendiri, Gus Miftah membagikan rahasia untuk menjalani kehidupan yang bahagia kepada khalayak melalui akun Instagramnya @gusmiftah.

Dilihat SuaraSumut.id, Kamis (23/6/2022), Gus Miftah mengunggah cuplikan video perjalanannya menuju lokasi dakwah di daerah terpencil, tepatnya di daerah Munaraha, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Puluhan Kambing Ditemukan Mati di Sungai, Pemkab Semarang Khawatir Terjadi Pencemaran Air

Lewat video tersebut, Gus Miftah menjelaskan perjuangannya untuk menuju lokasi, bukan suatu hal yang mudah.

Pasalnya, ia mengarungi lautan dengan menumpangi perahu tradisional 'Praju Pasir', kemudian kembali menerjang ombak naik speedboat.

Tak berhenti sampai di situ, Gus Miftah juga menjajal jalan tanah berlumpur untuk menuju lokasi ceramah akbar. Hal ini dilakukan Gus Miftah demi dapat bertemu dengan masyarakat yang mengundangnya.

Dalam keterangan unggahannya, Gus Miftah menyampaikan ada tiga hal penting untuk menjadi bahagia walau di saat situasi sulit, yaitu bersabar, bersyukur dan ikhlas.

"Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal, bersabar, bersyukur dan ikhlas," tulisnya.

Baca Juga: Luhut ke Rakyat: Saya Saranin Vaksin Booster Kalau Anda Mau Hidup Lebih Panjang Lagi

Ia juga menyampaikan kalau cacian, hinaan, bullyan, merupakan ungkapan rasa cinta dengan cara yang berbeda. Gus Miftah pun mensyukuri adanya itu.

"From A to z, cacian, hinaan, bullyan dari orang itu adalah ungkapan rasa cinta dengan cara yang berbeda, alhamdulillah," sambungnya.

Tak disangka meski sudah membagikan postingan yang mengajak publik untuk bahagia dan selalu bersyukur, masih ada saja warganet yang dongkol.

"Introspeksi dong kenapa ko dibully, kenapa ko ada hinaan?," kata warganet.

"Adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah. Kalau tidak tahu tentang adat Sumatera Barat alangkah baiknya cari tahu dulu. Jangan keluarkan narasi yang salah, seolah-olah terzolimi," sambung netizen lainnya.

Sementar itu, ada juga warganet yang melayangkan pujian terhadap Gus Miftah yang tetap berjuang berdakwah meski di daerah terpencil.

"Sehat selalu nggih Gus, yang menghujat gak laku ceramahnya, biarkan saja, hanya orang iri hati kenapa kok tidak bisa seperti Gus Miftah, love you so much Gus," tuis warganet.

Kontributor : M. Aribowo

Load More