Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 18 Juli 2022 | 13:35 WIB
Ilustrasi police line [Shutterstock]

SuaraSumut.id - Seorang suami, Ashiq Khan membunuh istrinya secara sadis di rumah mereka mereka, Gulshan e-Iqbal, Karachi, Pakistan.

Ibu dari enam anak ini dibunuh dan dimutilasi. Selanjutnya, Ashiq merebus tubuh sang istri dalam kuali.

Melansir SuaraSumbar.id, Senin (18/7/2022), aksi pelaku dilakukan di hadapan anak-anaknya. Kekinian Ashiq Khan melarikan diri bersama tiga anaknya. Polisi pun memburu Ashiq.

"Dia melarikan diri bersama 3 anaknya. Sedangkan 3 anak lainnya sudah bersama kami," kata pejabat kepolisian Distrik Timur Abdur Rahim Sherazi.

Baca Juga: KPK Panggil Tiga Saksi Terkait Kasus Suap Izin Usaha yang Libatkan Bendum PBNU Mardani Maming

Ashiq Khan diketahui bekerja sebagai penjaga bangunan sekolah swasta yang kini tak lagi terpakai.

Ashiq dan keenam anaknya menempati ruangan pelayan sekolah yang sudah ditutup selama 8 bulan terakhir.

"Pertama kali, dia menyumpal wajah istrinya memakai bantal hingga sesak napas dan meninggal. Setelahnya, dia merebus tubuh istrinya di dalam panci," kata Abdur Rahim.

Polisi menemukan tubuh Nargis di dalam panci. Kaki perempuan itu sudah terputus saat ditemukan pada Rabu (13/7).

"Tubuh korban sudah dibawa ke pusat medis Universitas Muhammad Ali Jinnah untuk diautopsi," katanya.

Baca Juga: Pulang ke Indonesia, Menag Yaqut Bakal Laporkan Ibadah Haji ke Jokowi

Kasus ini terungkap setelah polisi Kota Mobina diberitahu oleh salah satu putri remaja pasangan itu.

Sang putri melalui pernyataan tertulis menyatakan bahwa ayah membunuh ibu hari Selasa (12/7).

Polisi mendapatkan rekaman video berisi Ashiq tengah membawa bungkusan yang diyakini berisi sisa-sisa tubuh korban.

"Tiga anaknya yang sudah bersama kami sangat terguncang dan trauma. Kini dalam perawatan untuk memulihkan kejiwaan mereka," katanya.

Belum diketahui motif Ashiq membunuh Nargis. Namun berdasarkan laporan awal, Ashiq memaksa sang istri untuk melakukan hubungan terlarang, namun Nargis menolak. Ashiq kemudian murka dan melakukan tindakan kejinya.

Kasus itu sendiri telah didaftarkan secara prosedural ke polisi, dan Ashiq sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami memiliki dua nomor ponsel tersangka, tetapi dia telah mematikan keduanya," kata seorang petugas penyidik.

"Kami sedang melacaknya dan akan segera menangkapnya," katanya.

Load More