Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 12 September 2022 | 11:14 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [dok Pemkot Medan]

SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution angkat bicara soal kasus dugaan pemerkosaan yang dialami siswi SD di Medan.

Bobby mengatakan, pihaknya telah jauh-jauh hari mendapat informasi kejadian ini tepatnya pada 2021 silam, dan telah melakukan berbagai langkah untuk membantu korban mencari keadilan.

"Ibu Imelda ya, yang viral di media sosial, itu sudah 2 kali bertemu sama saya secara langsung. Kebetulan ibu Imelda itu adalah ASN Pemkot Medan," kata Bobby dalam video yang diunggah di akun Instagram @bobbynst, dilihat SuaraSumut.id Senin (12/9/2022).

Bobby mengatakan, Pemkot Medan sudah mengarahkan korban untuk membuat laporan ke Polrestabes Medan.

Baca Juga: Ketahui, 4 Manfaat Punya Pendidikan Tinggi

"Sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan, kemarin juga sudah dikonfirmasi, sudah diambil ahli oleh Polda," kata Bobby.

Suami Kahiyang Ayu ini menyampaikan, sampai saat ini belum ada perkembangan kasus tersebut.

"Mungkin dari kepolisian menyampaikan kalau gak salah saya, bukti-buktinya sulit ditemukan dan itu juga yang diinvestigasi Dinas Pendidikan yang kami lakukan juga sulit pembuktiannya," ungkap Bobby.

Dari pengakuannya, kata Bobby, pelecehan terjadi ketika korban mengikuti belajar online sendirian di sekolah.

"Karena kejadian itu pengakuannya terjadi ketika pembelajaran online jadi tidak ada murid, tidak ada siswa dan siswi di sekolah," jelas Bobby.

Baca Juga: Performa PSCS Cilacap Semakin Membaik, Hendri Susilo Bongkar Kunci Timnya Agresif Imbangi PSIM Yogyakarta

Alasan siswi itu belajar daring di sekolah karena kesibukan orang tuanya sebagai ASN, sehingga diperbolehkan sekolah online tapi di sekolahnya langsung.

"Nah jadi kondisi sekolah pada saat itu sepi, udah ni udah kita telaah terus dari 2021," kata Bobby.

Bobby mengatakan, untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka bukan ranah dari Pemkot Medan.

"Kalau menangkap tersangka bukan ranah kami," jelas Bobby.

Pemkot Medan telah memfasilitasi siswi malang itu untuk pindah sekolah.

"Kemarin sudah dipindahkan, traumatis itu kan bukan hanya pindah sekolah terus traumatisnya hilang, butuh terapi mungkin," katanya.

Jika terbukti dugaan pemerkosaan itu benar adanya, maka Pemko Medan akan melakukan serangkaian tindakan tegas.

"Ya kan kita lihat sekolahnya kalau negeri kita pastikan dipecat kalau misalnya ya swasta kita akan tindak administrasi. Tentunya bukan hanya rekomendasi untuk dipecat mungkin ya sistem manajemen sekolahnya juga," katanya.

Sebelumnya, pengacara Hotman Paris Hutapea menerima aduan dugaan pemerkosaan yang dialami seorang bocah perempuan usia 10 tahun.

Dilihat dari akun Instagram @hotmanparisofficial, Hotman Paris mengaku kedatangan seorang ibu dan anaknya. Hotman menjelaskan anak itu diduga diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.

"Inilah anak kecil, cewek, umur 10 tahun, yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh Pimpinan Sekolah, Pimpinan Administrasi, bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut," kata Hotman.

Hotman Paris lalu bertanya kepada ibu tersebut. Kemudian ibu itu menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anaknya.

"Anak saya dibawa ke gudang. Awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban dan kakinya diikat," kata I kepada Hotman Paris.

Di dalam gudang itu sudah ada kepala sekolah yang menunggu. Dijelaskan jika anaknya diperkosa secara bergilir oleh kepala sekolah dan tukang sapu.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan laporan nomor 1769 tanggal 10 September 2021. Kasus itu lalu ditarik ke Polda Sumut.

"Bapak Kapolda Sumatera Utara mohon segera kasus ini mendapat perhatian," katanya.

Load More