SuaraSumut.id - Polda Sumut akan menghentikan kasus siswi SD diduga diperkosa di Medan, yang viral usai disorot pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Pasalnya, berdasarkan penyidikan didapati ketidaksesuaian fakta di lapangan dengan kesaksian pelapor.
Dirreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja melansir Deli.Suara.com, Rabu (28/9/2022) mengatakan, penyidik telah melakukan gelar perkara bersama pihak terkait.
"Intinya, kami akan hentikan kasus ini sesuai dengan hasil gelar yang telah dilakukan," ujarnya.
Tatan menjelaskan, penyidik telah memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk ahli dan pedagang di sekitar sekolahan anak itu.
"Kita juga sudah dua kali melakukan pra rekonstruksi. Kita temukan ketidaksesuaian bukti dan keterangan di lapangan," ungkapnya.
Dalam kasus ini, kata Tatan, penyidik sudah menaikkan status ke penyidikan. Lantaran banyak ketidaksesuaian keterangan dari pelapor dan fakta yang ditemukan, kasus ini akan dihentikan.
Namun demikian, sebut Tatan, penyidik masih menindaklanjuti atas hasil visum ditemukannya luka robek di bagian kemaluan korban.
"Ada permintaan dari Kementerian dan kawan-kawan bahwa terkait hasil visum akan kami tindaklanjuti yang telah dikeluarkan oleh ahli. Berkaitan dengan luka di kemaluan bisa karena benda tumpul, karena terjatuh dan seterusnya, ini akan kami tindaklanjuti," ungkapnya.
Diberitakan, pengacara Hotman Paris Hutapea menerima aduan dugaan pemerkosaan yang dialami seorang bocah perempuan usia 10 tahun.
Dilihat dari akun Instagram @hotmanparisofficial, Hotman Paris mengaku kedatangan seorang ibu dan anaknya. Hotman menjelaskan anak itu diduga diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.
"Inilah anak kecil, cewek, umur 10 tahun, yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh Pimpinan Sekolah, Pimpinan Administrasi, bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut," kata Hotman.
Hotman Paris lalu bertanya kepada ibu tersebut. Kemudian ibu itu menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anaknya.
"Anak saya dibawa ke gudang. Awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban dan kakinya diikat," kata I kepada Hotman Paris.
Di dalam gudang itu sudah ada kepala sekolah yang menunggu. Dijelaskan jika anaknya diperkosa secara bergilir oleh kepala sekolah dan tukang sapu.
Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan laporan nomor 1769 tanggal 10 September 2021. Kasus itu lalu ditarik ke Polda Sumut.
Tag
Berita Terkait
-
Pergi dari Rumah dengan Alasan Membeli Pulsa, Begitu Pulang Siswi SMP Ini Mengaku Diperkosa
-
Bocah SD Nganjuk Tendang Bocah 7 Tahun hingga Pingsan Lalu Diperkosa
-
Guru Besar UGM Dimakamkan, Bocah Penyandang Disabilitas Diperkosa Tetangga
-
Bejat! Bocah 14 Tahun Diperkosa Tiga Orang di Rumah Kosong
-
Penyandang Disabilitas Bawah Umur di Bantul Diperkosa Tetangga, Ibu Resahkan Lamanya Proses Visum
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau