Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 24 Oktober 2022 | 12:44 WIB
Massa aksi menggelar unjuk rasa di depan kantor BPOM Medan. [Suara.com/M Aribowo]

Pantauan SuaraSumut.id, dalam aksinya massa aksi juga membawa spanduk besar yang berisi tuntutan unjuk rasa diantaranya copot Menteri Kesehatan RI, copot Kepala BPOM RI, tutup perusahaan obat yang sedang bermasalah.

Kemudian, meminta kepolisian untuk memeriksa oknum yang bermain obat-obatan dan kesehatan dan barang impor.

Temui massa

Kepala BBPOM Medan Martin Suhendri kemudian menemui pengunjuk rasa. Dirinya lalu menjelaskan mengenai tindakan BBPOM terkait kasus gagal ginjal akut.

Baca Juga: Tunggu Instruksi BPOM, Sejumlah Apotek di Bondowoso Juga Setop Jual Obat Sirup

Ia mengatakan, pihaknya telah menindak sejumlah apotek dan mengamankan obat yang diduga tercemar etilen glikol untuk tidak dijual di apotek. Massa aksi bertanya balik di mana keberadaan obat sirup yang disebutkan telah diamankan dari pasaran.

"Obat diamankan di masing-masing apotek," kata Martin Suhendri.

Namun, jawaban Martin membuat massa aksi berang. Ia pun menjadi sasaran amuk kemarahan pengunjuk rasa.

"Masa obat (bermasalah) di apotek, diamankan juga di apotek. Masuk akal nggak? Diamankan tapi tidak ditarik, ya podowae," kata pengunjuk rasa.

Martin lalu menyela pengunjuk rasa dan menyatakan jika hal itu merupakan kebijakan dari pusat. Massa pun kembali berang mendengar itu.

Baca Juga: Kasus Diduga Gagal Ginjal Akut Anak Telan Korban Jiwa, Dinkes Depok Imbau Setop Penggunaan Obat Sirup

"Jangan dikit-dikit pusat, jadi apa tanggung jawab kalian di sini," kata Ade.

Load More