Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 01 November 2022 | 16:56 WIB
Kapal di atas rumah yang menjadi situs tsunami di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, kondisinya memprihatinkan. [Antara]

SuaraSumut.id - Kapal di atas rumah yang menjadi situs tsunami di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, kondisinya memprihatinkan.

Pasalnya, bagian bawah kapal sudah berkarat dan bocor. Jika ini terus dibiarkan maka dikhawatirkan akan memberi citra negatif dari pengunjung atau wisatawan.

Untuk itu, Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta pemerintah melalui dinas pariwisata segera memperbaikinya.

"Kita berharap segera dicarikan solusi untuk proses rehabilitasi kapal yang sudah menjadi situs tsunami dan tempat wisata di Banda Aceh ini," katanya melansir Antara, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga: Tak Mau Tubuh Istri Jadi Konsumsi Publik, RD Marah Ayu Dewi Lakukan Ini

Ia mengatakan, kapal di atas rumah merupakan salah satu situs tsunami yang selama ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik mancanegara maupun wisatawan nusantara dan lokal.

Karena itu, menurut Farid, penting bagi pemerintah Kota Banda Aceh untuk menjaga dan merawat situs peninggalan tsunami tersebut.

"Setelah mendapat informasi dari warga setempat dan mengecek langsung kondisi lapangan, ternyata bagian bawah kapal itu sudah rusak serta dapat mengancam keselamatan pengunjung," ujarnya.

Areal situs itu harus dilakukan pembenahan secara komprehensif dengan penataan yang baik, lokasi parkir dan kawasan rumahnya, termasuk juga lapak bagi pelaku UMKM di areal situs ini.

"Pemko bisa berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Aceh maupun Kementerian Pariwisata RI," jelasnya.

Baca Juga: Nagelsman Pilih Simpan Pemain Inti, Anggap Sepele Inter Milan?

"Situs ini benar-benar harus dipugar apalagi banyak pelaku UMKM yang berjualan di sana seperti usaha ikan keumamah, abon, souvernir Aceh banyak lainnya," katanya.

Load More