SuaraSumut.id - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemukan satu keluarga hanya makan nasi dan garam. Mereka tinggal di Kampung Sukamanah, Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Jawa Barat.
Keluarga itu hidup di rumah bedeng yang berada di lahan milik Jasa Marga berdekatan dengan jalan tol. Fenomena kemiskinan itu ditemukan Kang Dedi saat melakukan blusukan sebagaimana biasanya.
"Sudah makan belum," kata Dedi melansir Antara, Sabtu (5/11/2022).
Keluarga itu baru saja makan nasi dengan lauk potongan mentimun yang dimasak bumbu kunyit.
Menurut ibu dari penghuni rumah Mimin, ia baru makan dengan lauk seperti itu. Biasanya mereka hanya makan nasi dengan garam atau penyedap rasa.
Sehari-hari keluarga itu hidup dari penghasilan kepala keluarga, Agus Deni, yang berjualan minuman keliling di pasar malam dan acara hiburan.
"Dalam sehari biasa mendapatkan uang Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu," katanya.
Saat ini Agus dan Mimin masih menghidupi dua anaknya yang masih kecil, satu di antaranya bersekolah SD. Sedangkan anak paling besar bekerja sebagai tukang parkir di "rest area" dengan penghasilan Rp 30 ribu per hari.
Kang Dedi lalu mengecek kondisi dapur keluarga tersebut. Benar saja mereka tidak memiliki bahan pokok seperti beras dan lauk pauk. Bahkan gas untuk memasak dan air galon dalam kondisi habis.
Baca Juga: Hasil Hylo Open 2022: Jonatan Christie Terhenti di Perempat Final
Kondisi rumah keluarga tersebut memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah bedeng beralaskan tanah, berdinding triplek, dan kain sarung.
Kang Dedi mengatakan, kerluarga itu merupakan salah satu contoh mengapa kemiskinan masih menjamur di masyarakat Indonesia.
Ia melihat keluarga Mimin bergantung pada kompor gas, padahal sumber daya alam untuk kayu bakar masih sangat banyak. Begitu pula air minum yang harus beli berupa galon.
"Kayu bakar tidak dipakai, kemudian pakai gas beli Rp 25-35 ribu. Air pakai galon, beli lagi, duit lagi, beras harus beli lagi, ikan harus beli lagi, listrik beli lagi, sekolah harus jajan. Sedangkan duit yang dicari gak setiap hari didapat. Kadang Rp 20 ribu kadang Rp 50 ribu atau kadang tidak ada. Karena semua tergantung sama uang," kata Dedi.
Dirinya mengkritik anak-anak Mimin yang setiap hari hanya menonton tv tanpa kegiatan. Hal itu menimbulkan hawa lapar pada anak, namun tak ada yang bisa dimakan.
Berita Terkait
-
Sambil Berurai Air Mata Kang Dedi Mulyadi Ungkap Istri Pertamanya, Ibu dari Maula Akbar, Bukan Ambu Anne
-
Jiwa Sosial Maula Akbar, Anak Sulung Kang Dedi Mulyadi, Masih SMA Sekolahkan Anak Berkebutuhan Khusus
-
Tanya Soal Kuliah ke A Ula, Kang Dedi Mulyadi Sebut Trauma Dengar Kata Sidang, Teringat Gugatan Cerai Ambu Anne?
-
Kang Dedi Mulyadi Buka-bukaan Kisah Sang Anak, Hidup Sendirian Sejak SMP, Sempat Lama Frustrasi Karena Hal Ini
-
Bermodalkan Rp 500 Ribu, Dedi Mulyadi Akui Bisa Jadi Bupati Purwakarta
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih
-
Kementerian PU Buka Kembali Jembatan Krueng Tamiang, Mobilitas Warga Mulai Pulih
-
Bencana Alam Sumut: 209 Orang Luka-Luka, 60 Masih Hilang!
-
Jalan Nasional Medan-Aceh Tamiang Kembali Dibuka, Warga Bersyukur: Alhamdulillah!