SuaraSumut.id - Sebuah jembatan yang berada di Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, viral di media sosial.
Bentuk jembatan tersebut terbilang ekstrem. Jembatan yang memiliki panjang sekitar 100 meter itu memiliki ukuran lebar yang sempit, hanya hanya bisa dilalui satu unit sepeda motor.
Sangkin ekstremnya, jembatan ini juga tidak memiliki pagar pembatas di bagian kanan-kiri. Pemandangan di samping kanan-kiri jembatan langsung menghadap ke jurang sedalam ratusan meter.
Sontak saja, adrenalin langsung terpacu saat melewati jembatan yang diketahui bernama Jembatan Hatonduhan. Bagi masyarakat setempat, tentu saja sudah terbiasa melewati jembatan sempit yang menghubungkan dua desa di Nagori Bayu Bagasan dengan Nagori Turunan.
Namun, bagi orang yang pertama kali melewati jembatan itu, tentu saja akan berpikir matang-matang sebelum menjajal jembatan ekstrem dengan kanan-kiri langsung menghadap ke jurang.
Bagi masyarakat yang tidak ingin melewati jembatan ini ada akses lain yakni memutar ke Kecamatan Tanah Jawa, dan memakan waktu sekitar satu jam. Duh jadi bingung kan.
Jika sudah memberanikan diri melewati jembatan, pengendara sepeda motor baiknya harus fokus, dan menatap lurus ke depan, tidak melihat ke kanan kiri jembatan.
Pengalaman melewati jembatan ini menjadi momen menegangkan sekaligus asyik bagi pengendara. Orang yang ada di boncengan biasanya merekam detik-detik melewati jembatan.
Seperti dilihat SuaraSumut.id dari unggahan @seputarbinjai, Selasa (15/11/2022), tampak dua orang wanita berboncengan naik motor nekat melewati jembatan yang cukup mengerikan ini.
Baca Juga: 'Bisa Saja Akhir Tahun', PKS Yakin Koalisi Bersama Demokrat dan NasDem Segera Deklarasi
"Kak put, gas-lah put tolong, aku gak berani nengok kanan kiri lho," kata wanita yang berada diboncengan sembari merekam video lewat handphone.
Meski menyeramkan, tapi di bawah jurang terlihat panorama air terjun dengan hutan hijau yang mengelilinginya tampak begitu indah.
Dalam narasinya pengunggah video menyampaikan kalau Jembatan Hatonduhan awalnya adalah jalur rel kereta api muntik yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian pada masa kolonial Belanda.
Namun setelah kendaraan transportasi ini tidak lagi dipakai, relnya pun dicor beton oleh masyarakat dan dijadikan sebagai jembatan penguhubung antar desa.
Tag
Berita Terkait
-
Penyelamat Ibu Gendong Anak Hendak Melakukan Bunuh Diri di Jembatan Pawan 1 Ketapang Mendapat Penghargaan
-
2 Jembatan Gantung Penghubung Desa Kota Batu dengan Desa Pagar Dewa Hancur Diterjang Banjir
-
Minta Uang Keamanan, 3 Oknum Ormas Palak Kontraktor Proyek Jembatan di Dadap
-
Sempat Ambles, Jembatan Laay di Pesisir Barat Sudah bisa Dilalui Kendaraan
-
Viral Sejumlah Pengendara Motor Nekat Lewat Jalur Mobil di Jembatan Suramadu
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional