Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 12 Februari 2023 | 19:24 WIB
Petugas polisi berjaga di landasan pacu bandara setempat ketika pemerintah mengumumkan keadaan darurat nasional, menyusul protes selama seminggu yang dipicu oleh penggulingan mantan Presiden Pedro Castillo, di Cuzco, Peru (14/12/2022). [Dok.Antara]

SuaraSumut.id - Tujuh orang polisi tewas dalam penyergapan di wilayah tengah Peru yang dikenal sebagai salah satu pusat produksi kokain dan rumah bagi sisa anggota kelompok pemberontak Maois Shining Group. Kabar itu dilaporkan Polisi Nasional setempat pada Sabtu (12/2/2023).

Serangan terjadi di lembah sungai Ene dan Mantaro di Apurimac - yang dikenal dengan akronim VRAEM - wilayah miskin yang juga disebut "lembah kokain" Peru, yang menjadi penghasil utama tanaman koka.

"Kami berduka atas kehilangan saudara polisi kami yang disergap saat mereka bepergian dengan kendaraan polisi di pusat kota Natividad di Vraem, tempat tujuh polisi tewas dan satu petugas polisi selamat," kata polisi di media sosial Twitter.

Penyiar RPP melaporkan bahwa penegak hukum sedang menyelidiki dugaan keterlibatan kelompok Shining Path dalam serangan mematikan itu.

Baca Juga: Ditemukan Tewas di Hotel, Wadirreskrimum Polda Sumbar Diduga Sakit Jantung

Kelompok Shining Path berasal dari tahun 1960-an di antara para guru universitas dan mahasiswa dari salah satu departemen Ayacucho Peru yang paling miskin. Pada tahun 1980, kelompok tersebut direorganisasi menjadi kelompok bersenjata dan memulai kegiatan teroris terhadap pejabat pemerintah. Setelah kekalahan di awal 1990-an, kelompok tersebut bergabung dengan pengedar narkoba lokal, menurut otoritas Peru. (Antara)

Load More