SuaraSumut.id - Kematian oknum personel Polres Samosir, Bripka AS masih menyisakan banyak tanda tanya. Pasalnya, pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan.
Kuasa hukum keluarga Bripka AS, Fridolin Siahaan meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengungkap fakta kematian Bripka AS.
"Kami juga mendesak Pak Kapolri untuk mengusut tuntas semua pelaku yang terlibat dalam kasus penggelapan pajak di Samsat Pangururan. Apakah ada petinggi-petinggi yang terlibat," kata Fridolin Siahaan didampingi istri Bripka AS, Jeni Irene br Simorangkir pada Selasa (21/3/2023).
Menurut Fridolin, kejanggalan pertama terjadi saat jenazah akan dikebumikan pada 8 Februari 2023, dua hari setelah jenazah ditemukan dan dilakukan autopsi. Pemakamannya tidak dilakukan dengan upacara kedinasan kepolisian. Polres Samosir menolak melakukan upacara itu karena dinyatakan bunuh diri. Kemudian, dibuatlah surat pernyataan oleh Kabag SDM Polres Samosir Kompol STP.
"Padahal saat itu belum keluar hasil autopsi. Bagaimana bisa mereka langsung menyatakan Bripka AS bunuh diri?," ujarnya.
Selain itu, yang mencurigakan adalah adanya luka memar di bagian kepala belakang. Saat konfrensi pers oleh Polres Samosir dokter forensik menyatakan itu akibat adanya benturan dengan beda tumpul.
Hal mencurigakan lainnya adalah soal darimana asal sianida yang disebut dikonsumsi almarhum. Hal itu tidak diungkapkan dan baru dibuka ke publik pada 20 Maret 2023.
"Disebutkan bahwa almarhum membeli secara online. Di mana pemesanan dilakukan pada 23 Januari 2023. Sedangkan pada tanggal tersebut ponsel almarhum disita oleh Kapolres Samosir," ungkapnya.
Hal itu diketahui dari pengakuan almarhum kepada istrinya. Setelah apel pagi almarhum dipanggil Kapolres dan dilakukan penyitaan terhadap ponselnya. Soal penyitaan ponsel ini, sempat di adukan istri korban ke Propam Polda Sumut pada 27 Februari 2023.
Baca Juga: Fadil Jaidi Bongkar Sisi Lain Alshad Ahmad, Oh Ternyata
Paket pesanan berisi sianida itu disebutkan sampai pada 30 Januari 2023 dengan sistem COD. Disebutkan kurir paket mengantarkan langsung kepada almarhum pada pukul 21.49 WIB malam.
"Yang jadi pertanyaan siapa yang memesan sianida tersebut. Karena tanggal 23 hape disita dan ditanggal yang sama itu disebutkan dilakukan pemesanan," cetusnya.
"Kenapa sebelumnya tidak disebutkan ada jejak digital soal pemesanan dan setelah kami buat laporan ke Polda Sumut terkait kematian korban lalu kemudian muncul, soal pemesanan sianida ini," sambugnnya.
Istri almarhum sebut ada Intimidasi dari Kapolres sebelum meninggal
Istri Bripka AS, Jeni Irene br Simorangkir mengatakan, sebelum meninggal sempat ada intimidasi terhadap almarhum. Menurut Jeni, suaminya tidak pernah menunjukkan gerak-gerik yang aneh sebelum ditemukan tewas. Bahkan, tidak ada pesan terakhir yang ditinggalkan kepada pihak keluarga.
Almarhum hanya bercerita kepadanya akan membongkar praktik penggelapan pajak di Samsat Pangururan. Namun, ada oknum yang mengintimidasi.
Berita Terkait
-
Cium Kejanggalan Polisi Tewas Bunuh Diri Minum Sianida di Samosir, Keluarga Lapor Polda Sumut
-
Tujuh Polisi Tewas di Lembah Kokain Peru
-
Ngeri! Polisi Tewas Diduga Bunuh Diri di Kantor Perwakilan Polres Metro Kepulauan Seribu
-
Polisi Tewas Misterius di Kepulauan Seribu, Kini Diselidiki
-
Satu Orang Polisi Tewas dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih
-
Kementerian PU Buka Kembali Jembatan Krueng Tamiang, Mobilitas Warga Mulai Pulih
-
Bencana Alam Sumut: 209 Orang Luka-Luka, 60 Masih Hilang!
-
Jalan Nasional Medan-Aceh Tamiang Kembali Dibuka, Warga Bersyukur: Alhamdulillah!
-
224 Desa di Aceh Belum Teraliri Listrik, Ini Kata Menteri Bahlil