SuaraSumut.id - Polda Sumut memastikan penyebab kematian Bripka Arfan Saragih atau Bripka AS bukan karena pembunuhan. Hal ini setelah dilakukan penyelidikan mendalam selama 10 hari sejak 24 Maret 2023.
Tim gabungan yang terdiri dari personel Ditreskrimsus, Ditreskrimum, Bid Propam, Forensik dan lainnya telah melakukan pemeriksaan maraton terhadap 274 orang saksi, menggelar pra-rekonstruksi dan juga kembali melakukan olah TKP di lokasi penemuan jenazah Bripka AS.
Hasilnya, tim gabungan mendapati fakta jika Bripka AS bukan korban pembunuhan seperti yang dilaporkan oleh pihak keluarga korban ke Polda Sumut.
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyampaikan, dari hasil yang dilakukan oleh tim didukung oleh keterangan ahli khususnya ahli forensik, kedokteran forensik, ahli toksikologi dan laboratorium forensik terungkap penyebab kematian korban disimpulkan korban mengalami mati lemas.
"Akibat masuknya sianida ke saluran makan hingga ke lambung dan saluran nafas. Disertai pendarahan pada rongga kepala akibat trauma tumpul itu yang terungkap dalam hasil visum," katanya dalam konferensi pers bersama Kompolnas, Selasa (4/4/2023) malam.
Panca Putra menjelaskan maksud trauma tumpul pada rongga kepala Bripka AS bukan karena pukulan benda tumpul.
"Keluarga juga mempertanyakan maksudnya trauma tumpul itu apa tadi sudah dijelaskan oleh ahli dan kedokteran forensik, masyarakat jangan langsung menyimpulkan trauma tumpul itu akibat benturan dipukul, jangan," ucapnya.
Panca menyampaikan ada dua jenis benturan dalam hal ini kasus yang dialami Bripka AS, yakni benda yang mendatangi kepala atau kepala yang mendatangi benda.
"Tadi sudah disampaikan secara transparan bahwa, dari hasil pemeriksaan kedokteran tidak ditemukan fraktur (patah tulang) pada tengkorak," ujarnya.
Baca Juga: Wanita yang Masturbasi Dengan Jari Apakah Keperawanan Hilang? Ahli Jelaskan dengan Gamblang
"Yang kedua, tidak ada ditemukan luka pada kulit luar korban. Jadi ini menggambarkan bahwa yang terjadi adalah benturan," sambungnya.
Panca juga membeberkan tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan yang disengaja terkait penyebab kematian Bripka AS.
"Dan masuknya sianida ke tubuh, tidak ditemukan adanya tanda-tanda paksaan. Itu berdasarkan keterangan dari teman-teman ahli saya sampaikan," jelasnya.
Tim gabungan Polda Sumut juga telah menelusuri asal muasal pembelian sianida. Panca menjelaskan sianida itu dipesan Bripka AS lewat handphonenya pada 22 Januari 2023.
"Sianida itu dibeli dengan mekanisme belanja online dipesan oleh korban tanggal 22 Januari 2023, sehari sebelum almarhum bertemu dengan Kapolres (tanggal 23)," jelas Panca.
Polisi juga telah memeriksa pekerja e-commerce di Jakarta dan di Bogor termasuk juga toko yang menjual sianida dan mendapatkan seluruh bukti pemesanan potas atau sianida.
Berita Terkait
-
Soal Kematian Bripka AS, Polda Sumut Periksa 60 Saksi
-
Kompolnas Datang ke Polda Sumut Klarifikasi Soal Misteri Kematian Bripka AS
-
Pra Rekonstruksi Kematian Bripka AS Berlangsung 41 Adegan, Begini Alurnya
-
Gelar Aksi di Polda Sumut soal Kematian Bripka AS, Mahasiswa Minta Kapolres Samosir Dinonaktifkan
-
Soroti Misteri Kematian Bripka AS, Hotman Paris: Apa Ini Mirip Kasus Sambo?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih