Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 28 Juni 2023 | 15:59 WIB
Kapolsek Medan Kota Kompol Selvitriansih memberikan penjelasan soal kematian siswa SD diduga dibully dan dianiaya. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Polisi mendalami kasus siswa SD di Medan, Sumatera Utara, yang diduga menjadi korban bully dan dianiaya hingga tewas. Korban berinisial IH alias Baim (8) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit pada Selasa 27 Juni 2023.

"Kasusnya sedang diselidiki," kata Kapolsek Medan Kota Kompol Selvitriansih saat dikonfirmasi SuaraSumut.id di rumah duka di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Rabu (28/6/2023).

Dirinya mengatakan proses hukum perkara kematian Baim sepenuhnya ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polrestabes Medan.

"Kami (Polsek) hanya membantu, karena wilayah saya ini cek TKP," ujar Selvi.

Baca Juga: Tak Lama Lagi Rahmat Hidayat Akan Dipasangkan Dengan Kevin Sanjaya

Terkait dengan penyebab kematian korban diduga dibully dan dianiaya oleh teman sekolahnya, Selvitriansih mengaku pihaknya belum dapat memastikan.

"Kalau itu saya belum bisa pastikan. Untuk semua pemeriksaannya PPA," ungkapnya.

Di lokasi kejadian, penyidik kepolisian tampak jemput bola memeriksa sejumlah saksi terkait dengan kasus ini.

Sementara itu, ibu korban Yusraini Nasution (48) mengatakan, diduga pelaku penganiayaan terhadap anaknya berjumlah sekitar empat hingga lima orang.

"Anak saya dibully dibilang gendut dan dianiaya," jelasnya.

Baca Juga: GMC Jatim Ajak Warga Tebar Bibit Ikan dan Tanam Pohon di Bojonegoro

Yusraini mengatakan diduga pelaku merupakan kakak kelas yang rumahnya juga berdekatan dengan rumahnya. Lokasi penganiayaan berada di luar sekolah.

"Saya tidak akan menuntut, tapi polisi tetap menyelidiki ini," katanya.

Diberitakan,  Baim meninggal dunia diduga karena mendapatkan penganiayaan, usai pulang sekolah. Nenek korban, Siti Lana Nasution (59) mengatakan, Baim mengeluh kesakitan sepulang dari sekolahnya, pada Kamis 22 Juni 2023.

"Dari hari Kamis itu dia pulang sekolah udah sakit, (korban cerita) dipukuli oleh kawan awak," katanya.

Lantaran mengeluh sakit di sekujur tubuhnya, kata Siti, orangtuanya lalu memanggil tukang pijat, berharap dapat meredakan rasa sakit yang dialami bocah malang tersebut.

"Dikusuk retak di sininya (dibahu), disuruh tukang bawalah ke rumah sakit," ungkapnya

Pada Selasa 27 Juni 2022 sekitar pukul 10.00 WIB, Baim di bawa orangtuanya ke Rumah Sakit Madani. Di sana biaya pengobatan tidak ditanggung oleh BPJS karena bocah tersebut adalah korban penganiayaan. Siti mengaku pihak rumah sakit meminta skema pembiayaan umum.

"Cemana lagi mau bawa uang, gak ada, orang susah," ujarnya.

Karena keterbatasan dana, ayah Baim yang sehari-harinya berjualan bakso bakar, melarikan korban ke Rumah Sakit Pirngadi Medan. Korban menghembuskan nafas terakhir pada Selasa sore.

"Jenazah korban tiba di rumah duka habis maghrib tadi, sekitar pukul 19.00 WIB. Badannya biru semua," katanya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More