Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 21 Juli 2023 | 15:59 WIB
Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98 Sahat Simatupang saat memberikan keterangan kepada wartawan. [Ist]

SuaraSumut.id - Pertemuan Ketum Partai Gerinda Prabowo Subianto dengan politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, ditanggapi mantan aktivis 98.

Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98 Sahat Simatupang, adalah hak Budiman Sudjatmiko bertemu siapa saja dalam konteks bertukar fikiran memajukan bangsa.

"Mungkin saja proses waktu yang panjang setidaknya sejak 1996 dan 1998 hingga sekarang mempertemukan keduanya karena cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dan sama." kata Sahat, Jumat (21/7/2023).

Namun Sahat, pertemuan keduanya tidak serta merta membuat sejarah kelam masa lalu Prabowo saat menjabat Danjen Kopassus terkait penculikan aktivis pro demokrasi hilang begitu saja.

Baca Juga: Fatal! Ronaldo Ketahuan Pakai Aksesoris Adidas meski Diendorse Nike

Sahat mengatakan ada dua hal yang menjadi perhatian aktivis 98 dari pertemuan Budiman Sudjamito dan Prabowo. Pertama, sejarah kelam Prabowo yang anti demokrasi terwujud dalam prilakunya menghilangkan paksa sejumlah aktivis pro demokrasi adalah fakta masa lalu yang tidak bisa dihapus.

"Kedua, bahwa kemudian pemerintah telah mengambil langkah penyelesaian secara non-yudisial pelanggaran HAM berat masa lalu bukan berarti Prabowo tidak bersalah." ujar Sahat.

Dirinya dan aktivis 98 sepakat menatap masa depan bangsa dengan lebih baik, namun bukan berarti sejarah masa lalu Prabowo telah dianggap bersih dari pertemuan Budiman Sudjamiko dan Prabowo.

"Bahwa generasi yang lahir diatas tahun 1998 juga perlu mengetahui sejarah kelam cara rezim Orde Baru represif dengan menggunakan militer. Prabowo tidak bisa memberi alasan dan pembenaran bahwa dia melakukan itu semua karena situasi politik saat itu." ungkap Sahat.

Jika pertemuan keduanya diharapkan Prabowo berdampak positif kepadanya dalam kaitan Pilpres 2024, Prabowo tidak akan mendapatkan hal tersebut. Sebab, simpul-simpul jaringan aktivis 98 menunggu pemerintah menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film di KlikFilm yang Tayang Juli 2023, Ada Favorit Kamu?

Load More