Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 24 Juli 2023 | 16:37 WIB
Kapentak Kosek I Letda Dani memberikan penjelasan terkait kematian pemilik warkop di Jalan Adi Sucipto Medan Polonia. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Kosek I Medan buka suara terkait dengan tewasnya pemilik warung kopi (warkop), Yoshua Samosir (38) yang ditusuk sangkur.

Pabanda Pamadya Kosek I Medan, Mayor Indra Paulus menegaskan, pihaknya sejak awal telah mendukung proses penyelidikan untuk mengungkap pelaku penikaman yang berujung maut itu.

"Kita secara internal sudah melakukan kroscek terhadap seluruh anggota kita," ujarnya kepada SuaraSumut.id di Markas Kosek I Medan, Senin (24/7/2023).

Dari hasil kroscek internal hingga saat ini tidak ada keterlibatan personel TNI AU terkait dengan kematian korban. Mayor Paulus juga menegaskan saat kejadian tidak ada anggota yang keluar dari Mess Kosek TNI AU.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Bacaan yang Menginspirasi dan Mendidik

"Sejauh ini gak ada, tidak ada anggota yang keluar dari mess saat kejadian. Kami pastikan," ucapnya.

Paulus menjelaskan penggunaan pisau sangkur bukan berarti mengindikasikan bahwa pelaku merupakan oknum TNI. Dirinya juga menyayangkan adanya pernyataan yang menyebut pelaku tinggal di Mess Kosek.

"Sangkur udah umum sekarang, yang kedua alangkah bodohnya pelaku bilang aku tinggal di sana (Mess Kosek)," jelasnya.

Selain telah melakukan kroscek internal dan tidak mendapati adanya keterlibatan personel TNI AU, Paulus menekankan pihaknya juga intens bekerjasama membantu kepolisian mengungkap kasus ini.

"Kita melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian. Jadi kita komunikasi masih intens," jelasnya.

Baca Juga: Beli Mobil Baru, Inara Rusli Kena Sindir Warganet: Katanya Mending Investasi Tanah

Kapentak Kosek 1 Letda Dani menambahkan pihaknya sedari awal mendukung penuh pihak berwajib dalam mengungkap kematian korban.

"Kami TNI AU khususnya Kosek ini mendukung penuh penyelidikan dari pihak yang berwajib, jadi sama-sama kita tunggu aja proses dari pihak yang berwajib," ujarnya.

Dansatprov Kosek I Heru Sisyanto menegaskan siapapun pelakunya mesti diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Kalau memang pelaku ada dari anggota TNI AU akan diproses secara hukum, tapi sementara masih dalam proses penyelidikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa berdarah merenggut nyawa seorang pria pemilik warkop bernama Yoshua Samosir (38) di Jalan Adi Sucipto Kecamatan Medan Polonia, Minggu (23/7/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Korban meninggal dunia karena kehabisan darah usai leher ditusuk pisau sangkur. Sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tapi nyawanya ayah tiga orang ini tetap tak dapat diselamatkan.

Salah seorang keponakan korban Berto Siagian (27) menyampaikan kronologi kejadian bermula ketika korban sedang berada di dalam warung.

"Kami lagi di warung, lagi bakar-bakar lalu ada sebuah mobil dan dua kereta (sepeda motor) empat orang tiba-tiba datang, sopirnya ini keluar jumpai dua kereta ini tadi, orang itu katanya mau nabrak yang punya mobil," katanya.

Melihat ada keributan di depan warkopnya, lanjut Berto mengatakan korban lalu keluar melihat apa yang sedang terjadi, warga pun perlahan ramai berkumpul. Tak dinyana, begitu melihat ke dalam mobil, ada seorang remaja yang mereka kenal dalam kondisi babak belur.

Saat hendak menolong, keponakan korban mengatakan, pelaku membentak warga yang mengerumuninya dengan nada tinggi. Hal yang mengejutkan, pelaku juga mengaku sebagai anggota TNI.

Korban yang seharinya berjualan tak jauh dari Markas TNI AU, tidak mengenali pelaku. Dan balik bertanya, pelaku bertugas di mana. Pelaku lalu mengeluarkan sebilah pisau sangkur dari dalam mobilnya.

Tak lama kemudian, Berto mengatakan pelaku langsung menghujamkan pisau sangkur ke arah bahu dan leher korban hingga meninggal dunia.

Kontributor : M. Aribowo

Load More