Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 03 September 2023 | 12:29 WIB
Anies Baswedan menyapa ribuan kader PKS di Sumut. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Anies Baswedan menyinggung partai politik yang memilih keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP). Meski tidak menyebut secara gamblang, partai yang keluar dari koalisi adalah Partai Demokrat.

"Kita hormati yang memilih tidak bersama," kata Anies dalam acara PKS Menyapa Bersama Anies Baswedan di Lapangan Astaka Pancing, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (3/9/2023).

Dalam orasi politiknya, Anies juga menyerukan agar kader PKS menyambut dengan suka cita yang memilih bergabung untuk berjuang.

"Tapi kita sambut yang memilih berjuang bersama kita. Kita sambut dengan suka cita, kita sambut dengan tangan terbuka dan kita sambut dengan rasa syukur," ungkapnya.

Baca Juga: Dewi Perssik Dituding Sering Aborsi, Memangnya Boleh Dalam Islam?

Dirinya menekankan ikhtiar koalisi perubahan bukan sekadar untuk mendapatkan posisi, melainkan mengubah Indonesia menjadi lebih adil.

"Alhamdulillah, Insya Allah barisan kita makin lebar, barisan kita makin kuat, makin panjang dan semakin tak terhentikan pergerakannya," ucapnya.

Anies mengatakan PKB telah bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dirinya menegaskan bergabungnya PKB ini tidak mengubah arah koalisi.

"Alhamdulillah koalisi perubahan ini terus bergerak sebagai satu kesatuan kemarin bergabung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bapak ibu sekalian saya ingin tegaskan di sini arah kita tetap sama, perubahan," cetusnya.

"Kita ingin menghadirkan keadilan, kita ingin menghadirkan kesetaraan, kita ingin terjadi peningkatan kesejahteraan dan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," sambung Anies.

Baca Juga: Sejarah Hotel Yamato, Lokasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Deklarasi Pasangan Capres-Cawapres

Singgung Harga Sembako dan Pelayanan Kesehatan Mahal

Anies Baswedan juga menyinggung soal harga sembako di pasar dan pelayanan kesehatan yang mahal dan menyulitkan masyarakat.

"Ibu-ibu biasanya suka deg-degan kalau ke sekolah ambil rapor, sekarang deg-degan kalau ke pasar, betul tidak? Kenapa kalau ke pasar deg-degan? Mahal, harganya gimana murah atau mahal? Mahal. Mau diteruskan? Jadi harus apa? Berubah," jelas Anies.

Anies lalu menyoroti pelayanan kesehatan di Indonesia yang masih terasa sulit dan mahal.

"Nih sekarang kalau sakit harus mencari pelayanan rumah sakit, mudah apa sulit? Sulit, murah apa mahal? Mahal, mau diteruskan? Kita ingin membuat akses kesehatan menjadi mudah murah terjangkau untuk semuanya," tegasnya.

Anies menuturkan perubahan ini bukan sekedar mengganti nama apakah itu presiden, apakah itu anggota legislatif. Karena tahun 2024 memang akan terjadi pergantian, waktunya sudah selesai.

"Kita ingin agar keluarga keluarga di Indonesia merasakan bahwa negeri ini memudahkan kehidupan keluarga, negeri ini memberikan kesempatan kepada keluarga-keluarga untuk merasakan kesejahteraan," katanya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More