SuaraSumut.id - Anies Baswedan menyinggung partai politik yang memilih keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP). Meski tidak menyebut secara gamblang, partai yang keluar dari koalisi adalah Partai Demokrat.
"Kita hormati yang memilih tidak bersama," kata Anies dalam acara PKS Menyapa Bersama Anies Baswedan di Lapangan Astaka Pancing, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (3/9/2023).
Dalam orasi politiknya, Anies juga menyerukan agar kader PKS menyambut dengan suka cita yang memilih bergabung untuk berjuang.
"Tapi kita sambut yang memilih berjuang bersama kita. Kita sambut dengan suka cita, kita sambut dengan tangan terbuka dan kita sambut dengan rasa syukur," ungkapnya.
Dirinya menekankan ikhtiar koalisi perubahan bukan sekadar untuk mendapatkan posisi, melainkan mengubah Indonesia menjadi lebih adil.
"Alhamdulillah, Insya Allah barisan kita makin lebar, barisan kita makin kuat, makin panjang dan semakin tak terhentikan pergerakannya," ucapnya.
Anies mengatakan PKB telah bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dirinya menegaskan bergabungnya PKB ini tidak mengubah arah koalisi.
"Alhamdulillah koalisi perubahan ini terus bergerak sebagai satu kesatuan kemarin bergabung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bapak ibu sekalian saya ingin tegaskan di sini arah kita tetap sama, perubahan," cetusnya.
"Kita ingin menghadirkan keadilan, kita ingin menghadirkan kesetaraan, kita ingin terjadi peningkatan kesejahteraan dan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," sambung Anies.
Baca Juga: Dewi Perssik Dituding Sering Aborsi, Memangnya Boleh Dalam Islam?
Singgung Harga Sembako dan Pelayanan Kesehatan Mahal
Anies Baswedan juga menyinggung soal harga sembako di pasar dan pelayanan kesehatan yang mahal dan menyulitkan masyarakat.
"Ibu-ibu biasanya suka deg-degan kalau ke sekolah ambil rapor, sekarang deg-degan kalau ke pasar, betul tidak? Kenapa kalau ke pasar deg-degan? Mahal, harganya gimana murah atau mahal? Mahal. Mau diteruskan? Jadi harus apa? Berubah," jelas Anies.
Anies lalu menyoroti pelayanan kesehatan di Indonesia yang masih terasa sulit dan mahal.
"Nih sekarang kalau sakit harus mencari pelayanan rumah sakit, mudah apa sulit? Sulit, murah apa mahal? Mahal, mau diteruskan? Kita ingin membuat akses kesehatan menjadi mudah murah terjangkau untuk semuanya," tegasnya.
Anies menuturkan perubahan ini bukan sekedar mengganti nama apakah itu presiden, apakah itu anggota legislatif. Karena tahun 2024 memang akan terjadi pergantian, waktunya sudah selesai.
Tag
Berita Terkait
-
Sejarah Hotel Yamato, Lokasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Deklarasi Pasangan Capres-Cawapres
-
PKS Tetap Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024
-
Anies Baswedan Pilih Cak Imin Sebagai Cawapres, Gusdurian Blitar Ambil Sikap Tegas
-
Mantap Pilih Cak Imin, Anies Baswedan Ungkap Alasannya
-
PKS Sambut PKB Dalam Koalisi Capres Anies Baswedan: Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Siswi SMP di Simalungun Tewas Dibunuh Pacar, Dipukul Pakai Batu hingga Ditusuk 10 Kali
-
Ramai Dugaan Dana Pengguna Hilang, Indodax Beri Penjelasan
-
Motif Anak 12 Tahun Bunuh Ibu Kandung di Medan: Sakit Hati Perlakuan Kasar-Aplikasi Game Dihapus
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang